Kamis 21 Sep 2023 05:41 WIB

Akselerasi Transisi Energi Bersih, PHE ONWJ Bangun PLTS di Cirebon

PHE ONWJ ingin hadir di tengah masyarakat dengan membuka akses energi terbarukan.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Gita Amanda
PHE ONWJ memasang instalasi energi terbarukan berupa pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) (ilustrasi).
Foto: Pertamina
PHE ONWJ memasang instalasi energi terbarukan berupa pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) turut mengakselerasi pemerataan transisi energi bersih dengan sumber daya energi lokal di ‘Kampung Keberagaman’ Merbabu Asih, RW 08, Kelurahan Larangan, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon. 

Melalui program itu, PHE ONWJ memasang instalasi energi terbarukan berupa pembangkit listrik tenaga surya (PLTS). Listrik itu nantinya akan memenuhi kebutuhan energi di empat titik program yang sebelumnya sudah diinisiasi PHE ONWJ. 

Baca Juga

Keempat program tersebut antara lain pusat pembuatan batik ramah lingkungan, kebun hidroponik, galeri UMKM, dan bank pengelolaan sampah. 

Head of Communication, Relations & CID PHE ONWJ, Ery Ridwan menuturkan, empat program yang sudah digagas Pertamina di Kampung Keberagaman merupakan bagian dari tanggung jawab sosial dan lingkungan perusahaan.

"PHE ONWJ ingin hadir di tengah masyarakat dengan membuka akses terhadap energi terbarukan serta mendukung upaya pemerintah dalam transisi energi terbarukan,’’ kata Ery, dalam siaran persnya yang diterima pada Rabu (20/9/2023).

Program itu, tambah Ery, juga sekaligus sebagai implementasi dari komitmen Pertamina untuk menjadikan desa di sekitar wilayah operasi menjadi berdikari dalam bidang energi. Diharapkan, pembangkit listrik itu memberikan dampak ekonomi terhadap masyarakat penerima manfaat karena bisa memangkas pengeluaran untuk kebutuhan listrik. 

Seperti diketahui, Kampung Keberagaman dikenal sebagai kampung dimana penghuninya tetap hidup rukun selama puluhan tahun meski beda dalam keyakinan. Keberagaman di tempat itu terjadi secara alamiah, sebab kampung itu merupakan sebuah perumahan yang dihuni masyarakat lintas etnis, lintas suku, dan lintas kultur. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement