REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Kota Jakarta Utara (Pemkot Jakut) mencatat, ada 10 kepala keluarga (KK) yang masih tinggal di tenda sekitar Jakarta International Stadium (JIS), Papanggo, Tanjung Priok, Jakarta Utara. Pemerintah menawarkan kepada warga untuk pindah ke rusun yang mereka inginkan.
Pemkot Jakut menyatakan, siap memfasilitasi proses relokasi penghuni eks Kampung Bayam yang masih bertahan di tenda. Jika sebelumnya warga ditawari pindah ke Rusunawa Nagrak, Jakut, kini penawaran itu mengikuti keinginan warga untuk menempati rusunawa mana saja di Jakut.
Lurah Papanggo, Tomi Haryono menuturkan, sejak beberapa waktu lalu pihaknya telah berulang kali bertemu dan berdialog dengan warga. Namun, warga bersikukuh ingin tinggal di Kampung Susun Bayam (KSB) yang berada di kawasan JIS, tapi tidak bersedia membayar sesuai ketentuan dari pengelola, yakni PT Jakarta Propertindo (Jakpro).
Tomi menawarkan solusi atas permasalahan tersebut dengan menawarkan warga untuk menghuni rusunawa lain yang ada di wilayah Jakut. Pentingnya mencari solusi untuk merelokasi warga, terlebih menjelang event Piala Dunia U-17 pada November mendatang, jika jadi diadakan di JIS.
"Kami sudah tawarkan, sambil menunggu kepastian mereka bisa tinggal dulu sementara di rusun yang ada di wilayah lain," kata Tomi dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (21/9/2023).
Dia memastikan, para warga eks Kampung Bayam yang masih bertahan itu akan diberi kemudahan dalam proses relokasi. Demikian juga dalam proses pemindahan barang, dipastikannya akan ada bantuan pengangkutan dan transportasi.
"Kami berharap mereka mau direlokasi. Silakan pilih saja mau di rusun mana yang ada di Jakarta Utara," ucap Tomi.