REPUBLIKA.CO.ID, CIMAHI — Kondisi musim kemarau tahun ini dilaporkan membuat sejumlah warga di tujuh kelurahan wilayah Kota Cimahi, Jawa Barat, kesulitan air bersih. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Cimahi berupaya menyalurkan bantuan air bersih untuk warga terdampak kekeringan ini.
Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kota Cimahi, Rohmat, mengatakan, berdasarkan perkiraan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), musim kemarau ini kondisinya lebih kering. Hal itu disebut mengakibatkan air permukaan tanah dan air sumur menyusut. “Cukup berdampak kepada masyarakat terkait air bersih,” kata dia, saat dihubungi, Kamis (21/9/2023).
Menurut Rohmat, kesulitan air bersih itu dilaporkan dialami sejumlah warga di tujuh kelurahan, yaitu Padasuka, Leuwigajah, Cibeber, Cibabat, Cipageran, Pasirkaliki, dan Kelurahan Citeureup. BPBD, kata dia, sudah berupaya mendistribusikan bantuan air bersih kepada warga di kelurahan tersebut.
“Kami menyalurkan air bersih kepada warga masyarakat yang membutuhkan atau sekolah, salah satunya SD Padasuka,” kata Rohmat.
Rohmat mengatakan, di beberapa kelurahan lain masih ada air bersih yang dapat dimanfaatkan warga, termasuk untuk konsumsi. Namun, kata dia, apabila musim kemarau masih panjang, ada potensi wilayah lainnya juga terdampak kekeringan.
Seperti dilansir Pemerintah Kota (Pemkot) Cimahi, Rabu (20/9/2023), Kepala Pelaksana BPBD Kota Cimahi Fitriandy Kurniawan mengatakan, pihaknya berkoordinasi dengan pihak terkait untuk penggunaan mobil tangki dalam penyaluran bantuan air bersih, termasuk juga soal penyediaan air bersihnya.
Menurut Fitriandy, penyaluran bantuan air bersih akan dilakukan setiap hari, disesuaikan dengan kebutuhan warga yang terdampak kekeringan. “Ada empat mobil tangki lebih dengan kapasitas 5.000 liter air yang akan kita kerahkan untuk bantuan air bersih,” kata dia.