Kamis 21 Sep 2023 20:23 WIB

Mulai Tahu Diri, Kapten Liverpool Akui Timnya Cuma Pantas Raih Tiket Liga Europa

Van Dijk paham musim lalu Liverpool memang bermain dengan buruk.

Rep: Frederikus Bata/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Liverpool berlatih jelang pertandingan Liga Europa 2023/2024 melawan Linzer Athletik-Sport-Klub, Jumat (22/9/2023).
Foto: Tim Markland/PA via AP
Liverpool berlatih jelang pertandingan Liga Europa 2023/2024 melawan Linzer Athletik-Sport-Klub, Jumat (22/9/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, LINZ -- Kapten Liverpool Virgil van Dijk bereaksi jelang duel perdana di Grup E Liga Europa musim 2023/24. The Reds berhadapan dengan tuan rumah Linzer Athletik-Sport-Klub, di Raiffeisen Arena, Kamis (21/9/2023) pukul 23.45 WIB.

Van Dijk mengakui timnya sangat ingin bermain di Liga Champions (UCL). Menjelang penghujung musim lalu, skuad polesan Jurgen Klopp berusaha keras mengejar tiket UCL. Hasil akhir berbeda dari yang diharapkan.

Baca Juga

Liverpool finis di posisi kelima klasemen akhir Liga Primer. Fakta demikian sempat menimbulkan kekecewaan di kamar ganti rival sekota Everton itu. Pada akhirnya mereka berdamai dengan keadaan.

"Apa yang kami dapatkan adalah bermain di Liga Europa, jadi kami akan memberikan segalanya," ujar Van Dijk, dikutip dari laman resmi klubnya.

Target mereka hanya satu. Mencoba menjuarai kompetisi ini. Tapi itu tidak terjadi dalam semalam. Semuanya dimulai dari pertarungan kontra LASK.

Klopp ikut bersuaara. Sang arsitek memahami banyak kalangan menganggap mereka sebagai favorit. Amunisi Liverpool lebih berkelas dibandingkan tuan rumah. Ditambah lagi, anak asuhnya sangat berpengalaman mentas di benua biru.

Namun pria Jerman itu enggan jemawa. Keangkuhan sangat ia hindari. Bisa berakibat fatal di sepak bola.

"Kami menganggap serius pertandingan ini, dan ingin memanfaatkannya semaksimal mungkin," ujar Klopp.

Ia mempelajari cara bermain lawan. Menurut dia, skuad polesan Thomas Sageder piawai memanfaatkan bola mati. Die Laskler juga memiliki kecepatan di sektor sayap.

Klub besar biasanya menggunakan Liga Europa untuk mencoba para pemain muda. Ada potensi rotasi. Namun pandangan Klopp sedikit berbeda.

"Kami di sini untuk bersaing, bukan untuk memberikan peluang," ujar eks juru taktik Borussia Dortmund itu.

Liverpool memiliki modal berharga jelang kunjungan ke Austria. The Reds tak terkalahkan dalam lima pertandingan Liga Primer. Sebanyak empat di antaranya berujung kemenangan. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement