Kamis 21 Sep 2023 21:19 WIB

Alexander Marwata: Tidak Ada Pimpinan KPK Bertemu Tahanan di Lantai 15 Gedung Merah Putih

Marwata menyebut, pertemuan justru terjadi antara perwira TNI dan tersangka kasus MA.

Rep: Flori Sidebang/ Red: Andri Saubani
Wakil Ketua KPK Alexander Marwata.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Wakil Ketua KPK Alexander Marwata.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Alexander Marwata menegaskan, bahwa tidak ada pimpinan KPK yang bertemu dengan tahanan di lantai 15 Gedung Merah Putih. Dia menyebut pertemuan itu justru dilakukan oleh salah satu perwira TNI dengan seorang tersangka kasus dugaan suap pengurusan perkara di Mahkamah Agung (MA).

Alex mengatakan, peristiwa ini berkaitan dengan ketegangan antara KPK dan TNI usai penetapan status tersangka terhadap Kepala Basarnas Marsdya Henri Alfiandi dalam kasus korupsi di Basarnas. TNI sempat menemui Pimpinan KPK dan melakukan pertemuan tertutup di Gedung Merah Putih untuk membahas hal tersebut pada Jumat (28/7/2023).

Baca Juga

Dalam pertemuan itu, pihak TNI yang hadir adalah Danpuspom TNI Marsekal Muda Agung Handoko, Kapuspen TNI Laksamana Muda Julius Widjojono, Kababinkum TNI Laksamana Muda Kresno Buntoro, Jaksa Agung Muda Pidana Militer Mayjen Wahyoedho Indrajit, serta Oditur Jenderal TNI Laksamana Muda Nazali Lempo.

"Berdasarkan situasi saat itulah kemudian ketika rapat selesai, ada salah satu perwira yang mengatakan kenal dengan salah satu tersangka yang ditahan di (Rutan KPK) Merah Putih dan yang bersangkutan minta izin untuk bertemu," kata Alex kepada wartawan, Kamis (21/9/2023).

Alex mengaku lupa apakah dirinya mengizinkan pertemuan antara oknum TNI dengan tahanan itu terjadi di lantai 15 atau ruang pimpinan KPK. Bahkan, dia menyebut tak mengetahui apakah pertemuan itu terjadi atau tidak.

"Saya sendiri lupa apakah saya mengizinkan. Saya tekankan, silakan, dengan melihat situasi kondisi saat itu. Tetapi, saya lupa apakah saya juga menyebut silakan diterima di lantai 15 karena setelah itu saya langsung pulang," ungkap Alex.

"Jadi, saya tekankan, kalau informasi di luar, pimpinan menemui tahanan, saya tekankan lagi, tak ada satu pun pimpinan yang bertemu atau berkeinginan untuk menemui dari tersangka tersebut," tambah dia menjelaskan.

Meski demikian, Alex memastikan sempat meminta Plt Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK Asep Guntur untuk mengeluarkan tahanan sesuai dengan prosedur yang berlaku. "Pak Aseplah selaku penyidik dengan prosedur yang ada lewat bon, ya, permintaan mengeluarkan tahanan dan memfasilitasi pertemuan tersebut," ujar dia.

"Sekali lagi, pertemuan tahanan dan salah satu anggota perwira TNI tidak bisa dilepaskan sekaligus dari situasi saat itu, situasi rapat yang terjadi antara KPK dan Puspom TNI," sambung Alex.

Sebelumnya, Dewas KPK mengaku menerima laporan adanya dugaan tahanan menemui Pimpinan KPK di lantai 15 Gedung Merah Putih KPK. Menurut Anggota Dewas KPK, Harjono, dalam laporan itu, sosok pimpinan yang diadukan adalah Johanis Tanak.

"Yang dilaporkan JT (Johanis Tanak)," kata Harjono, Kamis (14/9/2023).

Namun, Harjono belum menjelaskan lebih terperinci mengenai laporan tersebut. Dia hanya menyebut, hingga kini pihaknya masih mendalami laporan itu. 

Di sisi lain, tahanan yang diduga bertemu Pimpinan KPK adalah Dadan Tri Yudianto. Dia merupakan eks Komisaris Independen Wika Beton yang kini mendekam di Rutan KPK lantaran terjerat kasus suap penanganan perkara di Mahkamah Agung (MA).

Meski demikian, Wakil Ketua KPK, Johanis Tanak membantah dirinya menemui Dadan. Dia menegaskan bahwa tidak memiliki kepentingan, bahkan berinteraksi dengan tahanan maupun tersangka.

"Saya tidak kenal (Dadan Tri Yudianto). Saya tidak punya kepentingan dengan dia, apalagi untuk berinteraksi," kata Johanis kepada wartawan, Kamis.

Johanis memastikan, kabar pertemuan itu tidak pernah terjadi pada Jumat, 28 Juli 2023 atau setelah KPK melakukan rapat dengan TNI untuk membahas penetapan status tersangka Kabasarnas Marsdya Henri Alfiandi. Sebab, ia mengungkapkan, setelah pertemuan itu dirinya ada kegiatan lain di luar kantor.

“Selesai rapat dengan TNI dan selesai doorstop, saya langsung pergi latihan menembak,” ungkap dia.

photo
KPK didera persoalan - (Republika/berbagai sumber)

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement