Sabtu 23 Sep 2023 19:38 WIB

Fairuz A Rafiq Banjir Air Mata Saat Tulis Buku “Move On Aja”

Buku terbaru Fairuz A Rafiq berisi jatuh bangun hidupnya.

Rep: Santi Sopia/ Red: Indira Rezkisari
Fairuz A Rafiq meluncurkan buku Move On Aja! di IBF yang digelar di Istora Senayan Jakarta, Sabtu (22/9/2023).
Foto: Republika/ Santi Sopia
Fairuz A Rafiq meluncurkan buku Move On Aja! di IBF yang digelar di Istora Senayan Jakarta, Sabtu (22/9/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Figur publik Fairuz A Rafiq meluncurkan buku berjudul “Move On Aja” di Islamic Book Fair (IBF) 2023. Fairuz mengaku banyak pelajaran yang ia ambil dari pengalaman hidupnya yang dituangkan dalam buku ini.

“Singkatnya pengalaman hidup aku bahwa ternyata curhat terbaik itu bukan pada manusia tapi Allah. Ketika meminta pertolongan Allah menjawab setiap doa-doa aku,” kata Fairuz di Istora, Senayan Jakarta, Sabtu (22/9/223).

Baca Juga

Fairuz membutuhkan waktu sekitar dua tahun mengerjakan buku ini dengan emosi campur aduk yang luar biasa. Ibu dua anak itu mengatakan bisa dibilang ia banjir air mata saat pembuatan buku tersebut.

Pesan dari buku ini juga adalah tentang bagaimana wanita itu diciptakan Allah sebagai sosok yang luar biasa. Wanita harus berani karena termasuk makhluk yang diistimewakan Allah.

Menurutnya, wanita diciptakan untuk disayang, bukan untuk disakiti. Wanita itu bukan sembunyi di belakang, tetapi di samping laki-laki.

Namun ada banyak hikmah yang bisa diambil dari pengalaman hidup. Inspirasi dari buku ini juga berasal dari sang anak, King Faaz A Rafiq.

Dari sebelum bertemu suaminya, Sonny Septian, Fairuz pernah mengalami titik terendah dalam hidupnya. Ia hidup susah bersama sang anak.

Dia pernah diragukan, dihina, diinjak-injak. Namun kemudian Allah menjawab satu per satu doanya, dan ia pun bangkit dari fase buruk dalam hidup.

Di setiap bab buku, menurut Fairuz, ada sisi dan hikmah yang spesial. Istilah move on ini sangat luas, artinya kita move on saja biar Allah yang mengurus semuanya.

Kisah jatuh bangun dan bangkitnya ia dalam hidup tercurah dalam buku ini. Fairuz berpesn tidak melupakan Allah dalam setiap fase kehidupan.

“Taruh Allah di hati dan pikiran kita, ada yang bilang masya Allah sekarang bahagia banget, anaknya soleh tapi ada proses mencapai itu semua,” kata dia menambahkan.

Sonny Septian mengatakan ada pula kisah kedekatan Fairuz dengan sang ayah. Seorang ayah, kata dia, tentu ingin melihat sang anak bahagia. “Tidak ingin anak perempuannya disakiti,” ujar Sonny dalam kesempatan yang sama.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement