REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tubuh manusia memiliki cara bekerja tersendiri menjelang kematian. Ada beberapa fakta yang ditemukan menjelang kematian.
Dilansir di healthdirect.gov.au, ketika seseorang akan mati, detak jantung dan sirkulasi darahnya melambat. Otak dan organ tubuh menerima oksigen lebih sedikit dari yang dibutuhkan sehingga kurang berfungsi dengan baik.
Pada hari-hari sebelum kematian, orang sering kali mulai kehilangan kendali atas pernapasannya. Menjadi hal umum bagi orang-orang tiba-tiba bersikap sangat tenang pada jam-jam sebelum mereka mati.
Kematian bisa terjadi secara bertahap, termasuk ketika seseorang menderita penyakit serius. Jika seseorang menerima perawatan yang baik, kematian ini bisa menjadi saat yang damai, saat di mana tubuh melepaskan kehidupan.
Apa yang terjadi pada setiap orang menjelang mati tentu berbeda-beda. Artikel ini menjelaskan bagaimana tubuh seseorang secara umum perlahan berubah saat menyambut kematian.
Bagaimana proses fisik kematian?
Pada kebanyakan orang yang sekarat, sistem normal tubuh mulai bekerja lebih lambat. Jantung berdetak sedikit lebih lambat atau dengan kekuatan yang lebih kecil.
Sehingga darah dialirkan ke seluruh tubuh lebih lambat. Ini berarti otak dan organ lainnya menerima oksigen lebih sedikit dari yang dibutuhkan, dan tidak berfungsi dengan baik.
Ketika otak menerima oksigen lebih sedikit dari yang seharusnya, cara orang yang sekarat berpikir dan bereaksi terhadap situasi juga terpengaruh. Hormon (yang diproduksi oleh otak) juga terpengaruh. Sehingga mempengaruhi fungsi organ lain.