Selasa 12 Aug 2025 16:59 WIB

Kutuk Pembunuhan Wartawan Al Jazeera, PJMI Dorong Pembentukan Jurnalis Global untuk Palestina

PJMI meminta agar seluruh organisasi pers nasional tidak tinggal diam.

Jurnalis Al Jazeera Anas al-Sharif
Foto: File Al Jazeera
Jurnalis Al Jazeera Anas al-Sharif

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA  Persaudaraan Jurnalis Muslim Indonesia (PJMI) menyampaikan duka cita mendalam sekaligus kecaman keras atas gugurnya jurnalis Al Jazeera, Anas Al-Sharif, dalam serangan udara militer penjajah Zionis Israel di dekat Rumah Sakit Al-Shifa, Kota Gaza, pada Ahad (10/8/2025).

Serangan tersebut juga menewaskan sejumlah jurnalis lain yang tengah bertugas di lokasi. Sejak genosida Gaza dimulai pada Oktober 2023, sedikitnya 237 jurnalis telah dibunuh oleh pasukan penjajah Zionis Israel. Menurut PJMI, tragedi ini menjadi momentum moral untuk menyerukan kepedulian global terhadap kebebasan pers dan hak hidup jurnalis di zona konflik, terutama di Jalur Gaza.

Baca Juga

“Kami menyampaikan penghormatan mendalam atas keberanian para jurnalis di Gaza yang mempertaruhkan nyawa demi mengabarkan kebenaran. Serangan Israel bukan hanya pelanggaran hak asasi manusia, tetapi juga pengabaian terhadap hukum humaniter internasional yang menjamin keselamatan jurnalis sipil,” ujar Ketua Umum PJMI Ismail Lutan, lewat keterangan tertulis.

photo
Warga Palestina memeriksa tenda yang hancur tempat para jurnalis terbunuh oleh serangan udara Israel di luar kompleks rumah sakit Shifa di Kota Gaza pada Senin, 11 Agustus 2025. - ( Photo/Jehad Alshrafi)

PJMI mendesak pemerintah, khususnya Kementerian Komunikasi dan Digital RI, untuk mengambil langkah nyata mendukung keselamatan jurnalis di medan konflik. “Jangan sampai situasi seperti ini menimpa jurnalis kita di Indonesia,” tegas Ismail.

Ia juga menyerukan seluruh organisasi pers nasional untuk tidak tinggal diam. PJMI mendorong penggalangan petisi kemanusiaan dan solidaritas global demi menghentikan serangan terhadap jurnalis serta memperkuat perlindungan bagi mereka di wilayah konflik.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement