Selasa 26 Sep 2023 15:51 WIB

Emak-Emak Dominasi Pengakses Layanan Jemput Bola Kependudukan di Sukabumi

Pemkot mempunyai target 25 persen  penduduk sudah memiliki KTP-elektronik.

Rep: Riga Nurul Iman / Red: Agus Yulianto
Layanan Si Jempol disambut antusias warga khususnya kalangan emak-emak.
Foto: dok. Republika
Layanan Si Jempol disambut antusias warga khususnya kalangan emak-emak.

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Layanan siap jemput bola pelayanan (Si jempol) kependudukan ke wilayah yang digagas Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kota Sukabumi, disambut antusias warga. Terutama kalangan emak-emak yang membuat dokumen kependudikan seperti KTP dan lainnya.

"Layanan Si Jempol disambut antusias warga khususnya kalangan emak-emak," ujar Kepala Disdukcapil Kota Sukabumi, Kardina Karsoedi, Ahad (24/9/2023). 

Kegiatan ini misalnya terlihat pada Si Jempol di Perumahan Graha Taman Sukabumi Kelurahan Karamat, Kecamatan Gunungpuyuh pada 17 September 2023 lalu.

Hal serupa juga terlihat dalam Si Jempol di Perumahan Gading Regency, Kelurahan Karangtengah, Kecamatan Gunungpuyuh pada 20 Agustus 2023 lalu. ''Digelarnya Si Jempol ini dikarenakan banyaknya warga yamg berharap layanan administrasi kependudukan,'' ungkap Kardina.

Ditunjukkan dengan antusiasme warga cukup tinggi mendatangi lokasi kegiatan. Rata-rata warga yang hadir mencapai ratusan orang dan yang hadir kebanyakan emak-emak.

Menurut Kardina, warga yang datang ke layanan Jempol untuk mendapatkan dokumen kependudukan antara lain KK, akta kelahiran, aktivasi identitas kependudukan digital, dan lainnya. Layanan yang diberikan sangat mudah dan gratis atau tidak dibebankan biaya sama sekali.

Sebelum layanan diberikan, lanjut Kardina, petugas menyampaikan informasi tentang pentingnya dokumen kependudukan. Tujuannya memberikan informasi dan motivasi setiap warga negara melengkapi dokumen kependudukan yang dimiliki. 

Kardina menyampaikan, terima kasih kepada para pihak yang telah memfasilitasi dan membantu kegiatan berjalan dengan baik dan lancar. Di sisi lain, dalam layanan jempol juga disampaikan pentingnya aktiviasi identitas kependudukan digital. Sebab, semua masyarakat harus harus mengaktivikasi identitas kependudukan digital (IKD) bagi yang memiliki smartphone. 

Sementara untuk yang belum memiliki smartphone disdukcapil pun masih memfasilitasi. Kardina menuturkan, target aktivasi IKD ini cukup tinggi. Hal ini dikarenakan untuk dua sampai tiga tahun ke depan semua pelayanan publik akan menggunakan KTP digital sebagai persyaratan.

Pada 2023 terang Kardina, pemkot mempunyai target 25 persen dari jumlah penduduk yang sudah memiliki KTP-elektronik dan miliki handphone android harus aktivasi identititas kependudukan digital. Sehingga mulai Januari 2023, petugas ke wilayah baik sekolah, tim PKK, dharma wanita, perguruan tinggi, perbankan, dan instansi vertikal.

Harapannya, lanjut Kardina, target 25 persen ini bisa tercapai. Sekarang ini capaiannya masih harus ditingkatkan.

Kardina menuturkan, Disdukcapil akan terus melakukan sosialisasi terkait manfaat identitias kependudukan digital. Sebab, ke depannya semua dokumen bisa dilihat di handphone masing-masing tidak perlu repot lagi karena terhubung dengan berbagai layanan yakni BPJS kesehatan, BPJS ketenagakerjaan, KPU, dan Kementerian Keuangan terkait pajak.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement