Selasa 26 Sep 2023 16:36 WIB

The Fed Beri Sinyal Naikkan Suku Bunga, IHSG Anjlok Lebih dari Satu Persen

IHSG melemah terseret sejumlah sentimen eksternal.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Friska Yolandha
Layar menampilkan pergerakan indeks harga saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (14/12/2021). IHSG anjlok lebih dari satu persen ke level 6.923,80 setelah sempat menguat di level 7.019,15.
Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Layar menampilkan pergerakan indeks harga saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (14/12/2021). IHSG anjlok lebih dari satu persen ke level 6.923,80 setelah sempat menguat di level 7.019,15.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir di zona merah pada perdagangan Selasa (26/9/2023). IHSG anjlok lebih dari satu persen ke level 6.923,80 setelah sempat menguat di level 7.019,15.

IHSG melemah terseret sejumlah sentimen eksternal. "Pasar masih diselumuti sikap The Fed yang memberi sinyal masih akan menaikkan suku bunga 25 bps ke level 5,75 persen hingga akhir tahun," kata Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus.

Baca Juga

Hal tersebut pun mendorong kenaikan imbal hasil surat utang pemerintah Amerika Serikat (AS). Imbal hasil obligasi negara AS bertenor dua tahun menyentuh lima persen, sedangkan obligaso tenor 10 tahun sudah melewati 4,5 persen.

"Ini membuat pelaku pasar menahan diri masuk ke pasar saham," kata Nico.

Pelemahan terjadi hampir di seluruh sektor. Sektor energi dan barang baku memimpin pelemahan dengan koreksi mencapai lebih dari dua persen. Saham PGEO dan ADRO bahkan masuk ke top losers karena jatuh masing-masing sebesar tujuh persen dan enam persen. 

Selain itu, turunnya saham perbankan juga menekan pergerakan indeks. Saham BBRI mengalami penurunan sebesar 1,89 persen disusul saham BMRI yang anjlok 1,25 persen, kemudian saham BBNI melemah ,75 persen dan saham BBCA turun 0,56 persen. 

Melemahnya IHSG sejalan dengan pergerakan indeks saham regional Asia. Nikkei dan Hang Seng kompak mengalami koreksi lebih dari satu persen. Sementara Shanghai Composite melemah 0,43 persen. 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement