Selasa 26 Sep 2023 18:56 WIB

Perlakuan Kubur pada Jasad Orang Saleh

Jasad orang saleh di alam kubur dijaga Allah

Rep: Andrian Saputra/ Red: Erdy Nasrul
Ilustrasi kuburan.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Ilustrasi kuburan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Orang-orang saleh sangat dimuliakan oleh kubur ketika meninggal. Kubur bahkan melapangkan dirinya bagi jasad orang saleh. Serta menjaga jasad orang saleh hingga hari kiamat.

وذكر أبو محمد عبد الحق في كتاب العاقبة: عن أبي الحجاج الثمالي قال: قال رسول الله ﷺ: يقول القبر للميت إذا وضع فيه: ويحك يا ابن آدم ما غرك بي ؟ ألم تعلم أني بيت الفتنة ، وبيت الظلمة ، وبيت الدود ؟ ما غرك بي إذ كنت تمر بي فدادا ؟ قال: فإن كان مصلحا أجاب عنه مجيب القبر فيقول: أرأيت إن كان ممن يأمر المعروف وينهى عن المنكر ؟ قال: فيقول القبر: فإني أعود عليه خضرا ، ويعود جسده نورا ، وتصعد روحه إلى رب العالمين. ذكر هذا الحديث أبو أحمد الحاكم في كتاب الكنى ، 

Baca Juga

Diriwayatkan Abu Muhammad Abdul Haq dalam kitab al 'Alqibah , dari abi al Hajjaj atau Tsamali, dia berkata: Rasulullah SAW bersabda kubur akan berkata kepada mayat ketika ditempatkan mayat di dalam kubur. 

Wahai anak Adam apa yang membuatmu lupa padaku? Bukankah engkau mengetahui bahwa aku adalah tempat fitnah (azab), dan tempatnya kegelapan, dan tempatnya cacing-cacing? Apa yang melupakanmu dariku ketika engkau melewatiku dengan kesombongan?

Rasulullah melanjutkan: Apabila orang saleh maka akan dijawab oleh penjawab kubur: apa engkau tak melihat bahwa dia mukmin yang menyeru pada kebaikan dan mencegah kepada kemungkaran ? Rasul bersabda: 

Kubur akan berkata: maka aku akan mengembalikan taman hijau padanya jasadnya dikembalikan dengan diliputi cahaya dan rohnya dinaikan ke Allah. Hadits ini disebutkan Abu Ahmad Al Hakim dalam kitab Al Kuna. (Lihat kitab At Tadzkirah karya Imam Qurthubi, penerbit Darul Minhaj halaman 322).

Tak hanya kubur, para malaikat pun akan menyambut orang-orang saleh yang meninggal dunia khsunul khatimah. 

 

Lihat halaman berikutnya >>> 

 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement