Selasa 26 Sep 2023 22:09 WIB

Hikmah di Balik Allah Menciptakan Gerhana

Gerhana menyimpan pesan ilahi yang menarik untuk dihayati.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Erdy Nasrul
Fenomena Gerhana Matahari Total menyimpan potensi wisata (ilustrasi)
Foto: VOA
Fenomena Gerhana Matahari Total menyimpan potensi wisata (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, Pada masa lalu, orang-orang Arab jahiliyah sangat mempercayai bahwa apabila terjadi gerhana matahari atau terjadi gerhana bulan itu berkaitan erat dengan kematian atau kelahiran seseorang.

Maka mereka percaya ketika terjadi gerhana matahari atau gerhana bulan maka akan ada seorang tokoh besar yang akan mati, atau akan ada seseorang bayi yang lahir di mana bayi itu adalah istimewa dan akan menjadi tokoh atau pemimpin mereka.

Baca Juga

Ada juga sebagian kaum yang mengaitkan peristiwa gerhana dengan akan terjadinya bencana dan malapetaka. Sehingga mereka menyiapkan sesajen untuk roh agar terhindar dari bahaya. 

Di Indonesia juga terdapat khurafat tentang terjadinya gerhana. Pada masa lalu ada kepercayaan bahwa gerhana terjadi karena bulan atau matahari dimakan oleh makhluk jahat. Ada juga yang mengaitkan gerhana dengan akan datangnya bencana dan kesialan.

Sehingga mereka berkeyakinan ketika terjadi gerhana tidak boleh keluar rumah. Sebab orang yang keluar rumah ketika terjadi gerhana akan mendapatkan kesialan dalam hidupnya. Bahkan itu akan menimpa pada orang-orang disekelilingnya. 

Tapi Islam hadir dan memberikan semua sanggahan terhadap itu. Rasulullah ﷺ memberikan pencerahan kepada manusia bahwa gerhana bulan atau pun gerhana matahari tidak ada kaitannya dengan kematian atau kehidupan seseorang atau bahkan pertanda malapetaka. Melainkan terjadinya gerhana adalah pertanda kekuasaan Allah Subahanahu wa Taala.

Allah berkuasa membuat perubahan-perubahan pada sistem tata surya, agar manusia berpikir bahwa tidak ada dzat yang dapat melakukan itu semua kecuali Allah Yang Maha Agung.

Sebagaimana surat Ali Imran ayat 190-191 Allah berfirman:

إِنَّ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَاخْتِلَافِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ لَآيَاتٍ لِأُولِي الْأَلْبَابِ ۞الَّذِينَ يَذْكُرُونَ اللَّهَ قِيَامًا وَقُعُودًا وَعَلَىٰ جُنُوبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُونَ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَٰذَا بَاطِلًا سُبْحَانَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ ۞

Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal. (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka. (Ali Imran ayat 190-191)

Tuntunan Nabi Muhammad

 

Lihat halaman berikutnya >>>

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement