Rabu 27 Sep 2023 17:30 WIB

Peringkat Kredit Antam Naik Seiring Prospek Positif Baterai EV

Industri EV battery Antam akan menguatkan posisi Indonesia di level global.

Foto udara aktivitas pemurnian nikel di areal pabrik smelter milik PT Antam di Kecamatan Pomalaa, Kolaka, Sulawesi Tenggara, Sabtu (17/12/2022). PT Antam mengoperasikan tiga tambang dan pabrik pengolahan feronikel (feni) di Pomalaa sejak tahun 1968 dengan kapasitas produksi nikel di tambang ini mencapai 6000 Tni/A (Ton Nikel per tahun) dengan hasil produksi baik berupa ore (tanah mengandung nikel) maupun nikel itu sendiri diekspor ke Jepang, China dan Eropa.
Foto: ANTARA FOTO/Jojon
Foto udara aktivitas pemurnian nikel di areal pabrik smelter milik PT Antam di Kecamatan Pomalaa, Kolaka, Sulawesi Tenggara, Sabtu (17/12/2022). PT Antam mengoperasikan tiga tambang dan pabrik pengolahan feronikel (feni) di Pomalaa sejak tahun 1968 dengan kapasitas produksi nikel di tambang ini mencapai 6000 Tni/A (Ton Nikel per tahun) dengan hasil produksi baik berupa ore (tanah mengandung nikel) maupun nikel itu sendiri diekspor ke Jepang, China dan Eropa.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PT Aneka Tambang Tbk (Antam) Elisabeth RT Siahaan mengatakan meningkatnya credit rating perseroan merefleksikan adanya peningkatan prospek bisnis pengembangan hilirisasi nikel untuk rantai industri baterai kendaraan listrik (EV Battery) dan bisnis emas perseroan.

Sebagai informasi, S&P Global menaikkan corporate credit rating untuk Antam dari sebelumnya B+ (outlook positif) menjadi BB+ (outlook stabil) pada 2023, sebagaimana keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta, Rabu (27/9/2023).

Baca Juga

"Peningkatan rating sejalan dengan strategi keberlanjutan bisnis Antam dalam optimalisasi pada aspek operasi dan keuangan perseroan," kata Elisabeth.

Dalam menjalankan operasi, perseroan senantiasa melaksanakan operational excellence. Juga berfokus dalam upaya pengelolaan biaya yang cermat melalui pelaksanaan program-program efisiensi yang tepat.

Ia mengatakan, pengembangan rantai industri EV battery perseroan merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN) yang akan menguatkan posisi Indonesia dalam rantai industri EV battery di tingkat global.

"Selain itu, pertumbuhan profil kredit Antam meningkat seiring dengan pengelolaan likuiditas perusahaan yang memadai dan tetap solid di tengah tantangan harga komoditas global," ujar Elisabeth.

Dalam laporannya, S&P berkeyakinan pemerintah Indonesia akan terus mendukung Antam, seiring tujuan pemerintah mengelola dan mengonsolidasi aset tambang strategis melalui MIND ID, sebagai upaya mengelola kepentingan dalam industri pertambangan domestik, terutama dalam kaitannya dengan kebijakan Sumber Daya Alam (SDA) untuk kepentingan nasional.

Elisabeth melanjutkan peningkatan credit rating tersebut didukung implementasi strategi operasional yang tepat untuk mendukung pertumbuhan profitabilitas perseroan pada semester I 2023. "Posisi likuiditas keuangan perseroan cenderung baik, tercermin dari posisi arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi senilai Rp 1,69 triliun pada semester I 2023, atau tumbuh 96 persen year on year (yoy) dibandingkan periode sama 2022 yang senilai Rp 861,32 miliar," ungkap Elisabeth.

Adapun capaian tersebut memperkokoh struktur keuangan perseroan, tercermin dari posisi saldo kas dan setara kas pada semester I 2023 yang senilai Rp 6,58 triliun, atau tumbuh signifikan 104 persen (yoy) dibandingkan periode sama 2022 yang senilai Rp 3,23 triliun.

 

sumber : ANTARA
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement