REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Maulid Nabi Muhammad SAW adalah momen yang sangat berharga bagi kita semua untuk merenungkan ajaran-ajaran luhur dan nilai-nilai kesatuan yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW. Sekretaris Lembaga Dakwah PBNU KH Nurul Badruttamam, mengatakan, maulid Nabi adalah saat bersatu dalam cinta kepada Rasulullah SAW dan dalam menjaga persatuan dan kerukunan umat Islam.
"Menjelang pesta demokrasi, mari kita jadikan semangat Maulid Nabi sebagai landasan bagi sikap kita dalam berpolitik," kata KH Nurul Badruttamam, melalui keterangan tertulisnya, Kamis (28/9/2023).
Untuk itu, dia mengajak umat menjunjung tinggi nilai-nilai persatuan, toleransi, dan kerukunan yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW. Pemilu adalah momen penting dalam proses demokrasi negara kita dan kita harus menjalankannya dengan bijak, damai, dan penuh rasa tanggung jawab.
"Kepada para dai dan pendakwah, dalam menjalankan peran dakwah kami mengingatkan agar menjauhi retorika politik yang divisif dan merusak persatuan," katanya.
Dalam momentum Maulid Nabi, mari berfokus pada ajaran-ajaran moral dan etika Islam yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW. Ini adalah saat yang tepat untuk menyampaikan pesan-pesan kasih sayang, persaudaraan, dan toleransi kepada seluruh masyarakat.
Selama pemilu, para dai dan pendakwah memiliki tanggung jawab penting untuk memberikan panduan moral dan etika politik kepada umat Islam. Pihaknya mengajak semua pihak bersikap netral, menghindari kampanye politik yang mengandung fitnah atau kebencian, dan mendorong partisipasi dalam pemilihan dengan cerdas dan penuh tanggung jawab.
Mari jadikan peringatan Maulid Nabi sebagai momentum untuk merenungkan pesan-pesan kebaikan dan mempererat persatuan umat Islam. Dengan menjalani peran sebagai agen perubahan positif dalam masyarakat, para dai dan pendakwah dapat membantu membangun Indonesia yang lebih damai, adil, dan bermartabat.