Jumat 29 Sep 2023 08:03 WIB

Wartawan Bantu Penyelamatan Migran yang Terperangkap dalam Truk Pendingin di Prancis

Pihak berwenang juga telah membuka penyelidikan atas peristiwa tersebut.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Nidia Zuraya
Police line. Ilustrasi
Foto: .
Police line. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Polisi Prancis menyelamatkan enam migran perempuan yang terperangkap di dalam truk makanan berpendingin. Aksi ini terjadi setelah salah satu perempuan tersebut melakukan panggilan darurat kepada seorang wartawan.

Menurut laporan BBC pada Kamis (28/9/2023), para perempuan yang terdiri atas empat warga Vietnam dan dua warga Irak ini bersembunyi selama berjam-jam di dalam truk yang memuat sekotak pisang di Prancis utara. Mereka meyakini kendaraan tersebut sedang dalam perjalanan ke Inggris atau Irlandia.

Baca Juga

Ketika mereka menyadari bahwa truk itu melaju ke arah sebaliknya, para perempuan itu mulai panik di ruang gelap yang dingin dan sempit. Salah satu dari mereka berhasil menghubungi reporter BBC di London, yang kemudian membantu para perempuan ini memberi tahu polisi Prancis pada Rabu (27/9/2023).

Penyiar melaporkan bahwa perempuan tersebut dapat mengirim pesan teks, lokasi GPS truk, dan video pendek yang menunjukkan kondisi di dalam truk. Para perempuan tersebut terlihat duduk di ruang sempit di lantai, dikelilingi oleh kotak-kotak buah, panik dan kesulitan bernapas.

Polisi Prancis segera melacak dan berhasil mencegat truk tersebut di jalan raya. Pihak berwenang juga telah membuka penyelidikan atas peristiwa tersebut.

Ribuan migran yang mencari kehidupan yang lebih baik di Inggris berupaya menyeberang dari Prancis utara ke Inggris setiap tahun. Mereka memilih bersembunyi di truk atau menaiki perahu kecil yang tidak layak berlayar melintasi Selat Inggris.

Kedua rute tersebut bisa berbahaya. Pada 2019, 39 migran dari Vietnam yang membayar sejumlah besar uang kepada penyelundup manusia justru mati lemas di dalam truk trailer dalam perjalanan  ke Inggris.

Pada Juli, seorang pria Rumania yang digambarkan oleh jaksa sebagai bagian dari jaringan penyelundupan manusia internasional telah menghasilkan keuntungan besar denga mengeksploitasi migran. Dia dijatuhi hukuman lebih dari 12 tahun penjara atas kematian tersebut.

Sedangkan empat anggota geng lainnya dipenjara pada 2021 dengan hukuman berkisar antara 13 hingga 27 tahun karena pembunuhan. Sebanyak 18 orang lainnya divonis bersalah di Belgia dan pemimpin kelompok Vietnam tersebut dijatuhi hukuman 15 tahun penjara.

Pemerintahan Konservatif Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak telah mengambil pendekatan yang semakin tegas kepada orang-orang yang datang dengan cara tidak sah ke negara tersebut. Pemerintah telah mengeluarkan undang-undang kontroversial yang menyerukan agar migran yang tiba dengan perahu kecil ditahan dan kemudian dideportasi secara permanen ke negara asal atau negara ketiga.

Satu-satunya negara ketiga yang setuju untuk menerima para migran itu adalah Rwanda. Namun belum ada seorang pun yang dikirim ke sana karena rencana tersebut sedang digugat di pengadilan Inggris.

sumber : AP
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement