Ahad 01 Oct 2023 15:31 WIB

In Picture: Satu Tahun Tragedi Kanjuruhan, Duka yang tak Kunjung Hilang

Cholifatul Nur kehilangan putra semata wayangnya dalam tragedi Kanjuruhan.

Rep: Mast Irham/ Red: Edwin Dwi Putranto

Cholifatul Nur memegang foto putranya Jovan Farelino yang merupakan korban tragedi Kanjuruhan di Malang, Jawa Timur, Sabtu (30/10/2023). Cholifatul Nur kehilangan putra semata wayangnya dalam tragedi Kanjuruhan. Sebanyak 135 orang dinyatakan tewas dalam tragedi Kanjuruhan yang terjadi pasca pertandingan sepak bola antara Arema FC dan Persebaya Surabaya di Jawa Timur pada 1 Oktober 2022. (FOTO : EPA-EFE/MAST IRHAM)

Devi Athok Yulfitri mengenakan kaos bertuliskan Beristirahatlah dengan tenang di surga putri-putriku, ayahmu mencari keadilan bagimu, saat berziarah ke makam putrinya Natasya Debi Ramadani dan Nayla Debi Anggraini di Malang, Jawa Timur, Sabtu (30/10/2023). Devi Athok Yulfitri kehilangan putri remaja dan mantan istrinya dalam tragedi Kanjuruhan. Sebanyak 135 orang dinyatakan tewas dalam tragedi Kanjuruhan yang terjadi pasca pertandingan sepak bola antara Arema FC dan Persebaya Surabaya di Jawa Timur pada 1 Oktober 2022. (FOTO : EPA-EFE/MAST IRHAM)

Devi Athok Yulfitri menunjukkan foto korban tragedi Kanjuruhan Natasya Debi Ramadani dan Nayla Debi Anggraini, di Malang, Jawa Timur, Sabtu (30/10/2023). Devi Athok Yulfitri kehilangan putri remaja dan mantan istrinya dalam tragedi Kanjuruhan. Sebanyak 135 orang dinyatakan tewas dalam tragedi Kanjuruhan yang terjadi pasca pertandingan sepak bola antara Arema FC dan Persebaya Surabaya di Jawa Timur pada 1 Oktober 2022. (FOTO : EPA-EFE/MAST IRHAM)

Warga mengunjungi tribun pintu masuk gerbang 13 di Stadion Kanjuruhan Malang, Jawa Timur, Ahad (1/10/2023). Suporter dan keluarga korban berkumpul di Stadion Kanjuruhan untuk memperingati satu tahun tragedi yang menewaskan sedikitnya 135 orang pasca pertandingan sepak bola antara Arema FC dan Persebaya Surabaya di Jawa Timur pada 1 Oktober 2022. (FOTO : EPA-EFE/MAST IRHAM)

Karangan bunga terlihat di dekat foto para korban tragedi Kanjuruhan yang terpasang di tribun pintu masuk gerbang 13 Stadion Kanjuruhan Malang, Jawa Timur, Ahad (1/10/2023). Suporter dan keluarga korban berkumpul di Stadion Kanjuruhan untuk memperingati satu tahun tragedi yang menewaskan sedikitnya 135 orang pasca pertandingan sepak bola antara Arema FC dan Persebaya Surabaya di Jawa Timur pada 1 Oktober 2022. (FOTO : EPA-EFE/MAST IRHAM)

Warga mengunjungi tribun pintu masuk gerbang 13 di Stadion Kanjuruhan Malang, Jawa Timur, Ahad (1/10/2023). Suporter dan keluarga korban berkumpul di Stadion Kanjuruhan untuk memperingati satu tahun tragedi yang menewaskan sedikitnya 135 orang pasca pertandingan sepak bola antara Arema FC dan Persebaya Surabaya di Jawa Timur pada 1 Oktober 2022. (FOTO : EPA-EFE/MAST IRHAM)

Masyarakat mengikuti acara doa massal untuk korban tragedi Kanjuruhan di Malang, Jawa Timur, Sabtu (30/10/2023). Sebanyak 135 orang dinyatakan tewas dalam tragedi Kanjuruhan yang terjadi pasca pertandingan sepak bola antara Arema FC dan Persebaya Surabaya di Jawa Timur pada 1 Oktober 2022. (FOTO : EPA-EFE/MAST IRHAM)

Masyarakat mengikuti acara doa massal untuk korban tragedi Kanjuruhan di Malang, Jawa Timur, Sabtu (30/10/2023). Sebanyak 135 orang dinyatakan tewas dalam tragedi Kanjuruhan yang terjadi pasca pertandingan sepak bola antara Arema FC dan Persebaya Surabaya di Jawa Timur pada 1 Oktober 2022. (FOTO : EPA-EFE/MAST IRHAM)

inline

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Cholifatul Nur memegang foto putranya, Jovan Farelino, yang merupakan korban tragedi Kanjuruhan di Malang, Jawa Timur, Sabtu (30/10/2023). Cholifatul Nur kehilangan putra semata wayangnya dalam tragedi Kanjuruhan.

Satu tahun berlalu, tapi duka Cholifatul tak kunjung hilang.

Sebanyak 135 orang dinyatakan tewas dalam tragedi Kanjuruhan yang terjadi pasca pertandingan sepak bola antara Arema FC dan Persebaya Surabaya di Jawa Timur pada 1 Oktober 2022.

Memperingati tragedi tersebut, warga menggelar acara doa massal untuk korban tragedi Kanjuruhan di Malang, Jawa Timur, Sabtu (30/10/2023). 

sumber : EPA/EFE
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement