REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum PSSI Erick Thohir menghadiri simposium suporter yang diinisiasi oleh Presidium Nasional Suporter Sepak Bola Indonesia (PN-SSI) di Jakarta, Ahad (1/10/2023). Pertemuan kelompok suporter klub Liga 1 dan Liga 2 itu juga digelar dalam rangka memperingati satu tahun Tragedi Kanjuruhan dan pernyataan komitmen bersama untuk mentransformasi sepak bola tanah air.
Erick mengungkapkan, Tragedi Kanjuruhan menjadi cikal bakal transformasi sepak bola Indonesia. "Tadi kita mengheningkan cipta. Kita peduli, suporter juga merasakan sesuatu yang tentu menyedihkan dan juga tidak bisa tergantikan. Saya sendiri hadir di sini kemarin juga diminta jadi Ketua PSSI itu karena peristiwa Kanjuruhan. Karena itulah, kenapa transformasi sepak bola ini cikal bakalnya dari kejadian di Kanjuruhan," kata Erick kepada awak media, Ahad (1/10/2023).
Tragedi Kanjuruhan menuntut semua pihak untuk terlibat bersama-sama bekerja membangun sepak bola tanah air. Bahkan, kata Erick, FIFA juga mendorong pemerintah untuk melakukan perbaikan. PSSI juga menginstropeksi diri untuk menanggulangi semua masalah dalam persepakbolaan Indonesia.
"FIFA mendorong pemerintah melakukan perbaikan, pemerintah mendorong kami semua, PSSI juga instropeksi diri, suporter instropeksi diri ya karena peristiwa itu. Dan yang ingin mau kita lakukan, terjadi percepatan sehingga tidak ada lagi peristiwa yang tidak diinginkan sampai kapan pun," kata dia.
Erick menjelaskan, FIFA juga akan berkantor di Indonesia untuk memastikan proses transformasi berjalan. FIFA akan berkantor di Jakarta pada pertengahan November untuk mengawal proses tersebut.
"FIFA punya komitmen mendampingi karena itu FIFA akan membuka kantornya nanti, kantor transisi mungkin di pertengahan November dan kami juga PSSI sudah membentuk komite ad-hoc suporter tidak lain karena bagian kesepakatan transformasi sepak bola antara pemerintah, PSSI, dan FIFA," ujarnya.