Senin 02 Oct 2023 08:35 WIB

Ada Pembiaran PKL, Angkot, Hingga Sampah, Bima Arya Ancam Rotasi Mutasi Pejabat

Bima Arya lakukan sidak Simpang BTM Mall setelah terima keluhan warga

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto, mendatangi SDN Cibeureum 1 untuk menindaklanjuti peristiwa pemecatan sepihak guru honorer oleh kepala sekolah, Rabu (13/9/2023).
Foto: Republika/ Shabrina Zakaria
Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto, mendatangi SDN Cibeureum 1 untuk menindaklanjuti peristiwa pemecatan sepihak guru honorer oleh kepala sekolah, Rabu (13/9/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Seusai melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah titik di Kota Bogor, Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto, menemukan banyak persoalan mulai dari kemacetan, angkutan kota (angkot) pembiaran terhadap Pedagang Kaki Lima (PKL), hingga permasalahan terkait sampah. Atas temuan ini, Wali Kota Bogor Bima Arya sampat menyinggung soal rotasi mutasi pejabat di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor.

Pada Ahad (1/10/2023), Bima Arya mendatangi simpang BTM Mall di Jalan Ir H. Juanda, Kecamatan Bogor Tengah. Ia menerima keluhan warga yang kerap mengalami kemacetan di wilayah tersebut.

Di sana, Bima Arya menemukan kemacetan yang terjadi hingga beberapa kendaraan angkot mogok. Alhasil, putaran di Simpang BTM ditutup untuk kendaraan roda empat, dan kendaraan diarahkan berputar di sekitar Jembatan Otista.

Setelah itu, Bima Arya melanjutkan blusukan ke Alun-alun Kota Bogor. Di lokasi ini ia menemukan persoalan adanya pembiaran terhadap PKL, penumpukan angkot yang ngetem, hingga permasalahan persampahan.

Untuk itu, ia memperingatkan seluruh jajarannya untuk tetap memberi atensi pada kejadian-kejadian di atas. Bima Arya pun mengingatkan agar penyelesaian persoalan seperti ini tidak bergantung dengan sidak yang dilakukannya.

“Saya tidak mau ini bergantung kepada sidak Wali Kota ya, saya ingatkan lagi Tim Tangkas, kita punya Tim Patroli itu harus terus berjalan enggak boleh kendor,” kata Bima Arya di Alun-Alun Kota Bogor, Ahad (1/10/2023).

Dengan masih adanya persoalan ini, Bima Arya menilai bahwa ada sesuatu yang tidak berjalan di lapangan. Ia pun akan melakukan evaluasi formasi dan membangun sistem.

“Kita akan melakukan rotasi mutasi dalam waktu dekat. Artinya kalau yang nggak serius saya ingatkan saja siap-siap untuk digeser, karena sekarang kalau sebelum dua tahun pun sudah bisa digeser kalau ada kebutuhan,” tuturnya.

Bima Arya kembali mengatakan, ketika setelah evaluasi pejabat yang bertanggung jawab tidak mampu menyelesaikan persoalan, maka tidak menutup kemungkinan akan dilakukan pergeseran pejabat di lingkup Pemkot Bogor.

“Semuanya saya peringatkan lagi, saya ingin semuanya punya tanggungjawab gitu. Tadi saya cek semua titik itu rata-rata kurang atensi dari dinas terkait. Dinas Perhubungan. Satpol PP, DLH, Disperumkim juga. Ini atensi untuk semuanya,” ujarnya.

Di sisi lain, Bima Arya mengakui jika sebelum datang ke Alun-alun Kota Bogor, dirinya mendapatkan banyak keluhan terkait keberadaan PKL di arah Jalan Kapten Muslihat. Namun yang membuatnya heran, ketika ia datang, para PKL sudah tidak ada di lokasi seperti yang sudah disampaikan.

“Ya artinya begini, ketika bocor informasi bahwa saya patroli dan saya tadi gak ngasih tau sebetulnya, saya kan hanya dengan tim sehari-hari yang melekat saja, tidak ada dinas tadi,” kata Bima Arya.

Sebagai solusinya, dia akan membangun tempat makan dan minum di area dalam Alun-Alun Kota Bogor agar lebih tertata. Ia tak memungkiri bahwa pengunjung Alun-Alun tetap butuh makan dan minum.

Bima Arya menyebutkan, para PKL yang sudah lama berjualan di sekitar Alun-Alun akan direlokasi ke sana. Termasuk di Jalan Nyi Raja Permas yang membatasi Alun-Alun dan Stasiun Bogor.

“Supaya PKL itu masuk semua ke dalam tidak di luar. Ini akan direlokasi PKL-PKL yang sudah lama berjualan di luar. Di dalam Alun-Alun ini akan ada dua titik, berarti di Jalan Nyi Raja Permas juga mungkin nanti akan jadi opsi untuk kuliner juga,” ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement