REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --Alam kubur (alam barzah) menjadi gerbang awal kehidupan akhirat. Setiap orang yang telah meninggal menanti untuk dibangkitkan pada hari kiamat. Namun benarkah ketika jasad telah dimasukan ke dalam kubur, lalu kubur akan menyempit dan menghimpit orang yang telah meninggal itu?
Ada beberapa riwayat yang menjelaskan tentang menyempitnya kubur dan menghimpit orang yang meninggal.
النسائي عن عبد الله بن عمر رضي الله عنهما عن رسول الله ﷺ قال: هذا الذي تحرك له العرش ، وفتحت له أبواب السماء وشهده سبعون ألفا من الملائكة لقد ضم ضمة ثم فرج عنه . قال أبو عبد الرحمن النسائى: يعني سعد بن معاذ.
Artinya: An Nasa'i meriwayatkan dari Abdullah bin Umar r.a. dari Rasulullah SAW. Beliau bersabda: "Inilah orang yang menggoncangkan Arasy, dan dibukakan baginya pintu-pintu langit, dan dia disaksikan oleh 70 ribu malaikat, dia dihimpit dengan sekali himpitan kemudian dilepaskan. Abu Abdurrahman An Nasa'i mengatakan bahwa yang dimaksud adalah Sa'ad bin Mu'adz.
ومن حديث شعبة بن الحجاج بإسناده إلى عائشة أم المؤمنين رضي الله عنها قالت: قال رسول الله ﷺ: إن للقبر ضغطة لو نجا منها أحد لنجا منها سعد بن معاذ .
Dan diriwayatkan dari hadits Syabah bin Hajjaj dengan disandarkan kepada Aisyah Ummul Mukminin radhiallahu anha, beliau berkata: "Rasulullah SAW bersabda": 'Sesungguhnya kubur menghimpit, kalaupun ada yang selamat satu-satunya adalah Sa'ad bin Mu'adz.
وذكر هناد بن السري: حدثنا محمد بن فضيل عن أبيه عن ابن أبي مليكة قال: ما أجير من ضغطة القبر أحد ولا سعد بن معاذ الذي منديل من مناديله خير من الدنيا وما فيها.
Hannad bin As Sariy mengatakan : Muhammad bin Fudhail meriwayatkan kepada kami dari ayahnya dari Ibnu Abi Mukaikah, dia berkata: Tiada seorang pun yang tak akan terhimpit kubur termasuk Sa'ad bin Mu'adz yang saputangannya lebih baik dari dunia dan seisinya.
(Lihat Imam Qurthubi dalam kitab at Tadzkirah halaman 323 yang diterbitkan Maktabah Darul Minhaj).
إِنَّ لِلْقَبْرِ ضَغْطَةً وَلَوْ كَانَ أَحَدٌ نَاجِياً مِنْهَا نَجَا مِنْهَا سَعْدُ بْنُ مُعَاذٍ
“Sesungguhnya kubur mempunyai penyempitan, jika ada seorang yang selamat darinya niscaya selamat darinya adalah Sa’ad bin Mu’adz.” (HR. Ahmad, Syaikh Syuaib Al-Arnauth mengatakan bahwa hadits ini sahih).
‘Abdullah bin Abbas radhiyallahu ‘anhuma meriwayatkan bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda,
لَوْ نَجَا أَحَدٌ مِنْ ضَمَّةِ الْقَبْرِ لَنَجَا سَعْدُ بْنُ مُعَاذٍ و لَقَدْ ضُمَّ ضَمَّةً ثُمَّ روخي عَنْهُ
“Jikalau ada seorang yang selamat dari penyempitan kubur, niscaya Sa’ad bin Mu’adz akan selamat. Akan tetapi, sungguh kuburnya telah disempitkan dengan sangat sempit, kemudian dilapangkan (setelah itu) untuknya. (HR. Thabrani)