REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan, dalam sebuah pidato yang dirilis pada Ahad (1/10/2023), tidak ada yang dapat melemahkan perjuangan negaranya untuk melawan dan mengalahkan Rusia. Hal itu disampaikan Zelenskyy sehari setelah Kongres Amerika Serikat meloloskan rancangan undang-undang pendanaan sementara, yang tidak termasuk bantuan untuk Ukraina.
Secara terpisah, Menteri Pertahanan Ukraina Rustem Umerov mengatakan, ia telah menerima jaminan tentang bantuan militer lebih lanjut dalam sebuah panggilan telepon dengan Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin.
"Menteri Austin meyakinkan saya," tulisnya dalam sebuah unggahan di X, platform yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter, dengan menggunakan bendera sebagai pengganti nama negara bahwa dukungan AS untuk Ukraina "akan terus berlanjut" dan bahwa "para pejuang Ukraina akan terus memiliki cadangan yang kuat di medan perang."
Seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri Ukraina mengatakan, Kiev bekerja sama dengan mitra-mitra Amerika-nya untuk memastikan keputusan anggaran yang baru akan mencakup dana untuk negara tersebut. Tak hanya itu, bahkan dukungan AS terhadap Ukraina masih utuh.
Zelenskyy, dalam sebuah pidato yang direkam untuk menandai liburan Hari Pembela HAM, tidak membahas pemungutan suara di Kongres secara langsung. Akan tetapi, Zelenskiy dengan percaya diri, menegaskan kembali tekadnya untuk berjuang menuju kemenangan.
Tidak ada yang bisa "mematikan" stabilitas, daya tahan, kekuatan, dan keberanian Ukraina, katanya, menggemakan kata Ukraina yang sering digunakan untuk menyebut perlawanan pemadaman listrik yang disebabkan oleh serangan Rusia.
Ia menambahkan, Ukraina hanya akan berhenti melawan dan bertempur pada hari kemenangan. "Ketika kami semakin dekat dengan kemenangan itu setiap hari, kami berkata, 'Kami akan berjuang selama yang dibutuhkan'."
Presiden AS Joe Biden mengatakan pada Ahad, Partai Republik telah berjanji memberikan bantuan kepada Ukraina. Bantuan diberikan melalui pemungutan suara terpisah dan dukungan AS tidak dapat dihentikan "dalam keadaan apa pun."
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Oleg Nikolenko juga berusaha meyakinkan Ukraina tentang dukungan AS pada masa depan dalam sebuah komentar di Facebook, dengan menekankan bahwa dana yang telah disetujui sebelumnya tidak akan terpengaruh.
"Dukungan untuk Ukraina tetap kuat di pemerintahan AS, di kedua partai dan kamar-kamar di Kongres AS, dan yang paling penting, di antara rakyat Amerika," tulisnya.