Senin 02 Oct 2023 22:44 WIB

Panglima Angkatan Laut Ottoman yang Ditakuti Eropa Selama Belasan Tahun

Ottoman pernah mempunyai armada laut yang luar biasa

Rep: Umar Mukhtar / Red: Nashih Nashrullah
Ilustrasi - Pasukan Ottoman, Turki. Ottoman pernah mempunyai armada laut yang luar biasa
Foto: Hurriyet
Ilustrasi - Pasukan Ottoman, Turki. Ottoman pernah mempunyai armada laut yang luar biasa

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Ketika penaklukan Konstantinopel pada 1453 M, Kesultanan Utsmani atau Ottoman belum memiliki kekuatan angkatan laut yang mampu mengusir penjajah Eropa.

Para pemimpin Ottoman pun terus mencari cara membentuk kekuatan angkatan laut untuk menghalangi ambisi kekuatan Tentara Salib Eropa. Bertahun-tahun setelah itu, mencuatlah nama Kemal Reis, yang seolah menjelma sebagai tokoh kunci kekuatan Angkatan Laut Ottoman.

Baca Juga

Kemal Reis lahir hanya dua tahun sebelum penaklukan Konstantinopel. Kemal Reis lahir di Semenanjung Gallipoli di pantai Aegea sekitar 1451. Nama lengkapnya adalah Ahmed Kamal al-Din, dan ayahnya berasal dari Ottoman, bernama Ali, dari kota Kerman di Anatolia tengah. 

Kemal Reis mulai mengarungi lautan dengan menyelamatkan umat Islam Andalusia dan melindungi karavan peziarah. Sejak kecil, Kemal Reis menyukai laut, sehingga dia mulai belajar navigasi sejak muda hingga menjadi komandan armada angkatan laut swasta di pulau Agrippoz, Yunani, yang berada di bawah kendali Ottoman. 

Selama periode itu, Kemal Reis berpartisipasi dalam operasi bantuan bagi para imigran Andalusia dan menyelamatkan mereka dari kejaran kapal-kapal Spanyol di Mediterania barat, yang membuat reputasinya tersiar di kalangan pelaut Andalusia dan Utsmaniyah hingga sampai ke telinga Sultan Utsmaniyah Bayezid II. Mulai dari situlah pengabdian dan kepemimpinannya di Angkatan Laut Ottoman dimulai. 

Pada 1487, Sultan Bayezid II menugaskan Kemal Reis untuk mempertahankan benteng terakhir umat Islam di Andalusia, sebuah pulau milik Pangeran Abu Abdullah Muhammad. 

Tanpa ragu, Kemal Reis berlayar ke Andalusia, mendaratkan pasukan ekspedisi pasukan Ottoman di Malaga, merebut kota dan desa-desa sekitarnya serta menawan banyak tawanan. 

Baca juga: Keajaiban Angka 19 yang Disebutkan dalam Alquran dan Pengakuan Sarjana Barat 

Dari sana, dia berlayar ke Kepulauan Balearic dan Korsika. Di sana dia menyerbu pemukiman pesisir, kemudian mendaratkan pasukannya di dekat Pisa di Italia. 

Tempat mendarat tersebut lantas dia ubah menjadi basis untuk menyerang kota-kota Spanyol dan menyelamatkan umat Islam dari neraka kerajaan Kristen Spanyol. 

Dalam beberapa kesempatan antara 1490 dan 1492, Kemal Reis berhasil mengangkut umat Islam dan Yahudi yang ingin melarikan diri dari Spanyol ke provinsi Ottoman. 

Benteng terakhir di Andalusia, Emirat Granada, memang telah jatuh pada 1492. Namun upaya Kemal Reis tidak berhenti dalam menyelamatkan umat Islam Andalusia. 

Dia terus mengorganisir serangan angkatan laut di pantai dan pelabuhan Spanyol hingga tahun 1494. Sejalan dengan itu, Kemal Reis mempunyai misi lain yang tidak kalah pentingnya dengan misi sebelumnya yaitu menyelamatkan umat Islam Andalusia. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement