REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Fatayat Nahdlatul Ulama (NU), Margareth Aliyatul Maimunah, memuji kiprah dan komitmen Menteri BUMN Erick Thohir (ET) dalam upaya menguatkan dan mengembangkan ekonomi perempuan Indonesia. Dengan sederet prestasi dan bersihnya rekam jejak yang dimiliki ET, Margareth menilai ET layak menjadi mentor bagi Fatayat NU.
"Dalam pandangan kami, Erick Thohir sangat cocok menjadi mentor pengembangan ekonomi perempuan dalam hal ini Fatayat NU," kata Margareth dalam pesan singkat kepada Republika.co.id, Selasa (03/10/2023).
Margareth mengatakan, ada beberapa hal yang membuat Erick Thohir pantas menjadi mentor pengembangan ekonomi perempuan khususnya di kalangan Fatayat NU. Pertama, menurut Margareth, karena Erick Thohir saat ini menempati posisi jabatan strategis yang berkaitan dengan upaya penguatan dan pengembangan ekonomi perempuan, yaitu sebagai menteri BUMN dan ketua umum Masyarakat Ekonomi Syariah (MES).
Kedua, Erick Thohir dinilai memiliki pemahaman, kompetensi, dan kapasitas terkait dengan banyak hal yang berkaitan dengan strategi penguatan dan pengembangan ekonomi perempuan. Menurut Margareth, dengan kompetensi dan kapasitas yang dimiliki Erick Thohir, membuat Erick Thohir mendapat kepercayaan mengemban jabatan dan amanah, seperti menteri BUMN, ketua umum MES, dan ketua PSSI. Ketiga, menurut dia, Erick Thohir memiliki komitmen untuk menguatkan pengembangan ekonomi perempuan Indonesia.
"Fatayat NU sangat terbuka dengan siapapun atau lembaga manapun, apalagi jika personil atau lembaga yang bersangkutan memiliki kesamaan visi. Fatayat NU ini kan organisasi perempuan muda NU yang fokus pada berbagai isu tentang pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak dalam berbagai aspek. Salah satunya adalah mendorong penguatan dan pengembangan kemandirian ekonomi perempuan. Dalam hal ini kami dengan Bapak Menteri BUMN memiliki kesamaan komitmen," kata Margareth.
Margareth mengatakan Erick Thohir telah menunjukkan kepedulian dan bukti komitmennya terhadap perekonomian perempuan, khususnya di kalangan perempuan muda Nahdlatul Ulama dengan menandatangani nota kesepahaman (MoU) antara NU dan Kementerian BUMN RI. Kerja sama tersebut berisi beberapa program terkait dengan upaya meningkatkan pengembangan ekonomi perempuan, yaitu PNM Mekar dan KUR di Mandiri dan BSI.
"Tidak hanya itu, beliau juga ternyata konsen untuk mendorong peningkatan SDM perempuan dalam hal ini Fatayat NU dengan memberikan program beasiswa dan memberikan peluang kesempatan pelatihan-pelatihan leadership perempuan," katanya.
Beberapa hari lalu, Erick Thohir menghadiri Apel Akbar Fatayat NU di Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (30/9/2023). Dalam acara itu, Fatayat NU dan Kementerian BUMN menandatangani MOU mengandung upaya menuju peningkatan pemberdayaan perempuan dan peningkatan kualitas perempuan melalui beasiswa.