REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Tauhid Ahmad mengatakan Pulau Sumatra membutuhkan kereta barang untuk meningkatkan daya saing perekonomian Indonesia. Kereta barang akan membuat biaya distribusi lebih murah.
“Kalau di Sumatra ada kereta barang, itu bagus sekali,” kata Tauhid saat dihubungi di Jakarta, Selasa (3/9/2023).
Tauhid mengatakan mengangkut logistik dengan kereta barang akan lebih efisien apabila dibandingkan dengan jalur darat yang menggunakan tol.
Ia memaparkan, pengangkutan logistik dengan jalur darat yang menggunakan jalan tol lebih berisiko apabila dibandingkan dengan kereta barang. Salah satunya adalah tingginya risiko kecelakaan pada distribusi barang.
Selain itu, Tauhid juga menyoroti efisiensi biaya distribusi apabila distribusi darat melalui tol dibandingkan dengan kereta barang.
“Yang paling murah kapal laut, kedua adalah kereta-kereta barang, lalu jalan darat, yang paling mahal adalah pesawat,” kata Tauhid.
Pernyataan tersebut ia sampaikan terkait dampak ekonomi pengadaan kereta cepat Jakarta-Surabaya. Menurut Tauhid, dampak ekonomi untuk pengadaan kereta barang di Sumatera akan lebih tinggi apabila dibandingkan dengan pengadaan untuk kereta cepat Jakarta-Surabaya.
Kereta cepat, lanjut Tauhid, memfasilitasi kelompok menengah ke atas dan berperan sebagai pesaing pesawat terbang. Sedangkan, kereta barang dapat berfungsi sebagai penyalur komoditas di Sumatea, seperti hasil perkebunan.
“Ketimbang membuat kereta cepat, kereta barang di Sumatra multiplier effect-nya lebih tinggi,” kata Tauhid.
Diketahui, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan kereta cepat Jakarta-Bandung-Surabaya, Jawa Timur, sedang dikaji oleh pemerintah.
"Presiden memerintahkan kami untuk membuat studi mengenai kelanjutan Kereta Cepat Jakarta-Bandung sampai Surabaya," kata Luhut saat menghadiri acara Hub Space 2023 di JCC Senayan, Jakarta, Jumat (29/9/2023).
Ia mengatakan, Kereta Cepat Jakarta Bandung menuju Surabaya akan singgah di beberapa kota.
"Nanti melalui Kertajati, Yogyakarta, Solo, dan (terakhir) Surabaya," ujarnya.