Rabu 04 Oct 2023 16:55 WIB

Bulog Minta E-Commerce tak Gabung Ongkir dengan Harga Beras SPHP

Agar masyarakat tak berpikir bahwa beras SPHP di e-commerce lebih mahal.

Red: Fuji Pratiwi
Menteri BUMN Erick Thohir bersama Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi dan Dirut Perum Bulog Budi Waseso berbincang saat kunjungan ke Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta, Rabu (4/10/2023).
Foto: Republika/Prayogi
Menteri BUMN Erick Thohir bersama Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi dan Dirut Perum Bulog Budi Waseso berbincang saat kunjungan ke Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta, Rabu (4/10/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) Budi Waseso alias Buwas meminta kepada para penjual beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) di e-commerce tidak menggabungkan ongkos kirim (ongkir) dengan harga beras.

"Jadi, harga berasnya tetap. Nilai transportasi atau ongkos kirim bisa sendiri, jangan dicampur harga beras," kata Buwas di Pasar Rawamangun, Jakarta, Rabu (4/10/2023).

Baca Juga

Pernyataan tersebut ia sampaikan usai meninjau stok dan harga beras di Pasar Rawamangun bersama Menteri BUMN Erick Thohir.

Buwas juga meminta agar harga beras SPHP tidak dicampur dengan biaya-biaya lainnya, seperti biaya administrasi e-commerce. Penggabungan biaya-biaya tersebut dengan harga beras Bulog di e-commerce dapat mengakibatkan masyarakat berpikir bahwa beras SPHP di e-commerce lebih mahal.