REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- BPBD Kota Solo menyebutkan ada sejumlah bangunan yang terlalap api saat kebakaran di kampung Joyosudiran, Pasar Kliwon, Kota Solo. Menurut data yang diterima Republika, ada 10 bangunan yang terbakar.
Di antaranya dua fasilitas umum berupa posyandu RW 12 dan satu WC umum, dua tempat usaha berupa satu pabrik batik printing dan gudang rosok, serta tujuh rumah warga. Kemudian, ada 51 orang dari 17 KK dengan perincian 49 dewasa dan dua balita yang terdampak kebakaran.
Sedangkan, untuk warga yang terdampak langsung berupa rumah terbakar setidaknya ada 10 KK. Kepala BPBD Kota Solo Nico Agus Putranto mengatakan rumah warga yang terbakar tercatat ada tujuh rumah. Namun, salah satu rumah yang terbakar tersebut hanya rusak ringan di bagian kamar mandi.
"Yang terbakar ada enam, tapi tujuh itu karena tembok rumahnya terbakar, tapi rumahnya gak ikut terbakar, namun karena panas kamar mandinya keramiknya rusak, tapi tidak terdampak atas api," kata Nico, Rabu (4/10/2023).
Ia juga mengatakan masih ada dua KK dengan jumlah 10 jiwa yang bertahan di tempat pengungsian. "Yang masih bertahan dua KK, ini sementara yang akan kita koordinasikan dengan dinas Perkim sehingga perlu ada langkah selanjutnya seperti apa. Sudah kita asesmen yang rumahnya terbakar ada yang tempat tinggal di keluarganya ada yang belum tahu di mana," ujarnya.
Dijelaskan dari rencana awal posko pengungsian akan dibuka selama tiga hari. Namun, hal tersebut bisa berubah tergantung perkembangan kondisi.
"Kita lihat situasi rencana awal tiga hari tapi sesuai perkembangan saja bisa pendek bisa panjang, tergantung penempatan yang ada di sini," kata dia.
"Jadi dua ini yang di sini nanti kita komunikasi dengan korban pengennya ke mana nanti kita berikan alternatif, (soalnya) rumahnya rusak total," katanya menambahkan.
Terkait perbedaan data rumah terbakar, Nico mengatakan untuk data awal memang dimungkinkan ada perubahan. Pasalnya data masih terus bergulir sampai asesmen dilakukan oleh BPBD.
Seperti diketahui, sebelumnya sempat dikabarkan 13 rumah warga terdampak kebakaran di Kampung Joyosudiran. Namun, setelah dilakukan asesmen ternyata hanya ada enam rumah, dua fasilitas umum, dan dua tempat usaha.