Kamis 05 Oct 2023 09:43 WIB

PKB-PKS Bersatu, Ingat Titik Temu Wahabi-NU Prof Ali Mustafa Yaqub dan Rencana Zionis

Koalisi PKS-PKB mendobrak kejumudan politik

Red: Nashih Nashrullah
Bakal calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) Anies Rasyid Baswedan-Abdul Muhaimin Iskandar bertemu dengan mantan pimpinan Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab (HRS). Mereka bertemu dalam acara pernikahan putri dari Rizieq pada Rabu (27/9/2023).
Foto: Dok Republika
Bakal calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) Anies Rasyid Baswedan-Abdul Muhaimin Iskandar bertemu dengan mantan pimpinan Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab (HRS). Mereka bertemu dalam acara pernikahan putri dari Rizieq pada Rabu (27/9/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- JAKARTA— Partai Kebangkitan Bangsa dan Partai Keadilan Sejahtera bertemu dalam Koalisi Perubahan untuk Pemilu 2024. 

Koalisi ini pun mengejutkan banyak pihak. Hal ini mengingat latarbekalang kedua ideologi dan massa kedua belah pihak selama ini berseberangan, ibarat air dan minyak, menurut analisa banyak kalangan. Bahkan Nahdliyin menilai PKS dalam hal keagamaan bercorak Wahabi, yang merujuk ke Muhammad Bin Abdul Wahab, yang dikenal puritan dan ekstrem. 

Baca Juga

Namun, menurut Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar optimistis Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan partainya bisa bersatu dalam Koalisi Perubahan untuk memenangkan Pemilihan Umum Presiden 2024. Ia pun menyadari, kedua partai memiliki basis ideologi yang berbeda.

"PKS dan PKB memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing di dalam basis dukungan. Tentu, justru perbedaan inilah yang akan saling memperkuat dan, insya Allah, menjadi modal pemenangan pasangan ini (Anies-Muhaimin)," ujar Cak Imin, sapaan akrabnya seusai berkunjung ke kantor DPP PKS di Jakarta, Selasa (12/9/2023).