REPUBLIKA.CO.ID, AL-AQSA -- Puluhan pemukim Israel kembali memaksa masuk ke dalam kompleks Masjid Al-Aqsha di Yerusalem Timur, wilayah Palestina yang diduduki Israel. Menurut Badan Waqaf Yerusalem, penerobosan area suci Al-Aqsa ini terjadi di kala kaum Yahudi menandai hari kelima Sukkot.
Para pemukim Israel menyerbu kompleks Masjid Al-Aqsha secara berkelompok dan berusaha melakukan 'ritual Talmud', menurut seorang pejabat Wakaf. Sudah sejak Ahad dan awal pekan ini, ribuan pemukim Yahudi telah melakukan tur provokatif mereka ke kompleks Masjid Al-Aqsha menyusul seruan dari kelompok-kelompok Yahudi ultranasionalis.
Menurut hukum Yahudi, memasuki bagian mana pun dari kompleks Masjid Al-Aqsha, yang juga dikenal sebagai Temple Mount, dilarang bagi orang Yahudi karena sifat sakral dari situs tersebut. Hari Raya Sukkot menurut Yahudi, adalah hari libur selama seminggu, yang dimulai pada 29 September dan akan berlanjut hingga Jumat, pekan ini.
Para pemukim Israel menyerbu kompleks tersebut pada hari Rabu (4/10/2023), secara berkelompok melalui Gerbang al-Mughrabi di Tembok Barat dekat Masjid Al Aqsa. Mereka berusaha untuk melakukan "ritual Talmud", menurut seorang pejabat Wakaf.
Sementara, polisi Israel memberlakukan pembatasan usia dan mencegah anak-anak muda Palestina memasuki masjid selama penyerbuan, kata para saksi mata kepada kantor berita Anadolu. Tentara Israel memaksa warga Palestina untuk menutup toko-toko mereka di Kota Tua untuk memungkinkan sholat Yahudi berlangsung.
Kantor berita Palestina Wafa melaporkan bahwa pasukan Israel mencegah sejumlah karyawan pejabat Wakaf Yerusalem, dari badan wakaf Islam atas situs Agam Islam dunia, memasuki situs suci Islam pada pagi hari. Tidak ada rincian yang diberikan mengenai identitas orang-orang yang ditangkap.
Insiden pemukim Israel ludahi umat Kristen...