Kamis 05 Oct 2023 17:08 WIB

Soal Kemungkinan Golkar Gabung PDIP, Airlangga: Belum Ada Hilalnya

Airlangga memastikan Golkar akan tetap bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Agus raharjo
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto disambut Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto di Kantor DPP Partai Golkar, Palmerah, Jakarta Barat, Kamis (14/9/2023) malam. Prabowo bersama para ketua umum partai politik yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) akan menggelar rapat di markas Golkar.
Foto: Republika/Febryan A
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto disambut Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto di Kantor DPP Partai Golkar, Palmerah, Jakarta Barat, Kamis (14/9/2023) malam. Prabowo bersama para ketua umum partai politik yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) akan menggelar rapat di markas Golkar.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menegaskan Partai Golkar akan tetap bergabung dalam Koalisi Indonesia Maju. Ia mengatakan, hingga saat ini tidak ada tanda-tanda partainya itu akan berubah haluan bergabung dengan PDIP.

"Belum ada hilalnya," kata Airlangga di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (5/10/2023).

Baca Juga

"Ya dengan Pak Prabowo," tutur Airlangga menambahkan.

Airlangga pun menilai pertemuan Ketua DPP PDIP Puan Maharani dengan politikus senior Golkar, seperti Jusuf Kalla dan Luhut Binsar Pandjaitan merupakan hal yang biasa. "Ya semua kan ketemu, semua," ujar Airlangga.

Airlangga pun memastikan Golkar akan tetap bergabung dengan koalisi Prabowo sesuai kerja sama yang sudah disepakati. "Artinya kita kan sudah teken-teken," kata dia.

Sebelumnya, Ketua DPP PDIP Puan Maharani menyambangi kediaman politisi senior Partai Golkar Jusuf Kalla di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (4/10/2023) siang. Keduanya membahas keadaan dan tantangan bangsa ke depan, termasuk ihwal Pilpres 2024.

Menurut JK, dalam pertemuan tersebut membahas soal pilpres 2024. JK menuturkan, dirinya sedikit menyampaikan analisis terkait Pemilu 2024 kepada Puan. JK juga menyampaikan bahwa tiga kandidat capres yang ada sekarang sama-sama berpeluang menang.

Ketika ditanya apakah Puan berupaya mengajak Partai Golkar beralih untuk mendukung Capres PDIP Ganjar Pranowo, JK enggan menjawab. Menurutnya, persoalan dukungan capres seharusnya ditanyakan kepada Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto.

Sementara Puan meminta agar awak media menanyakan soal itu kepada Ketum Golkar. Sebelum bertemu JK, Puan juga telah bertemu Luhut. Namun menurutnya, bisa saja pertemuannya dengan kedua tokoh tersebut memang merupakan tanda untuk mengajak Golkar mendukung Ganjar Pranowo.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement