REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pertahanan (Menhan) RI Sjafrie Sjamsoeddin menjelaskan alasan Presiden RI Prabowo Subianto mengumpulkan petinggi TNI di kediamannya Hambalang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat pada Jumat (1/8/2025). Rapat itu diikuti Menhan Sjafrie Sjamsoeddin, Kepala BIN Muhammad Herindra, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, KSAD Jenderal Maruli Simanjuntak, KSAL Laksamana Muhammad Ali, dan KSAU Marsekal Mohamad Tonny Harjono.
Terlihat pula, Wakil KSAD Letjen Tandyo Budi Revita, Kabaranahan Kemenhan Marsdya Yusuf Jauhari, dan Kepala BAIS TNI Letjen Yudi Abrimantyo. Mensesneg Prasetyo Hadi dan Seskab Letkol Inf Teddy Indra Wijaya juga ikut dalam rapat.
Sjafrie menjelaskan, rapat di Hambalang memang menjadi kebiasaan bagi Prabowo ingin mendengar segala masukan dari anak buahnya. Menurut dia, karakter Prabowo yang berlatarbelakang militer memang selalu ingin mendapat masukan dari jajaran terkait di bidang pertahanan.
"Jadi Pak Prabowo itu tak bisa menghilangkan kebiasaannya. Sejak aktif jadi menhan sampai sekarang jadi presiden, setiap weekend maunya brainstorming sama anak buahnya," kata Sjafrie di kantor Kemenhan, Jakarta Pusat, Selasa (5/8/2025).
Menurut Sjafrie, sudah menjadi hal rutin baginya dan pimpinan TNI diajak berdikusi dengan Prabowo untuk membincangkan isu terkini di Hambalang.
"Itu dari dulu nah sekarang anak buahnya panglima, kepala staf, menhan brainstorming bagaimana kita memperkuat negara, bagaimana kita memperhatikan prajurit, kita membangun pangkalan, nah itu semua. Jadi kalau weekend kita tak punya tanggal merah karena kita ingin brainstorming dengan Presiden," kata Sjafrie.