Jumat 06 Oct 2023 05:47 WIB

Kaesang akan Disiplinkan Kader PSI yang Cela PDIP 

Kaesang menyatakan partainya hanya memperbolehkan kader untuk mengkritik kebijakan.

Rep: Febrian A/ Red: Fernan Rahadi
Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani dan Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep usai melakukan pertemuan di Jakarta, Kamis (5/10/2023). Pertemuan tersebut untuk membahas kerja sama politik antara PDI Perjuangan dan PSI jelang kontestasi Pilpres 2024.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani dan Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep usai melakukan pertemuan di Jakarta, Kamis (5/10/2023). Pertemuan tersebut untuk membahas kerja sama politik antara PDI Perjuangan dan PSI jelang kontestasi Pilpres 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep menegaskan bahwa dirinya akan mendisiplinkan kader yang masih mencela PDIP dan partai lain. Hal itu disampaikan usai Kaesang meminta maaf kepada Ketua DPP PDIP Puan Maharani atas kelakuan kader PSI yang pernah merendahkan partai berlogo banteng moncong putih itu. 

"Pasti (akan saya disiplinkan kader PSI yang masih mencela PDIP)," kata Kaesang kepada wartawan usai menyambangi kediaman Ketum PBNU di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (5/10/2023) malam.

Baca Juga

Kaesang menyebut, partainya sudah berkali-kali mengingatkan para kader agar tidak mencela atau merendahkan partai lain, apalagi sampai menyerang isu personal. Partainya hanya memperbolehkan kader untuk mengkritik kebijakan. 

"Mengkritik itu silakan. Kalau mencela, itu kan beda hal, apalagi masuknya ke ranah pribadi. Itu yang sangat harus dihindari dan jangan sampai dilakukan," ujar putra bungsu Presiden Jokowi itu. 

Dalam pertemuannya dengan Ketum PBNU Yahya Cholil Staquf, Kaesang meminta nasihat untuk dirinya dan partainya tentang cara berpolitik santun. Dia pun mengaku mendapat banyak wejangan dari Gus Yahya. 

Sebelum menemui Gus Yahya, Kaesang lebih dulu bertemu Puan di sebuah kedai kopi di kawasan Menteng, Jakarta Pusat. Dalam pertemuan selama 1,5 jam pada Kamis siang itulah Kaesang menyampaikan permohonan maaf.

"Saya juga tadi sempat meminta maaf untuk teman-teman PSI yang dulunya bisa dibilang mencela ataupun merendahkan PDIP. Saya dari PSI meminta maaf kepada Mbak Puan secara langsung dan teman-teman PDIP yang lainnya," kata Kaesang saat menyampaikan keterangan pers bersama Puan, setelah pertemuan. 

Puan mengaku berterima kasih atas permintaan maaf dari Kaesang itu. Putri dari mantan presiden Megawati itu mengatakan, PDIP dan PSI akan membangun Indonesia dengan politik yang beretika, santun, dan saling menghargai. 

Menurut Puan, dalam politik boleh berbeda kepentingan dan kebijakan, tapi tetap harus saling menghargai satu sama lain. "Bukan bicara satu hal yang kemudian tidak menghargai dan menghormati," kata Ketua DPR RI itu. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement