REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bakal calon presiden (capres) dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) Prabowo Subianto mengaku kenal dekat dengan hampir semua presiden RI. Khusus dengan Presiden Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, Prabowo mengaku sangat dekat sampai diperbolehkan masuk ke kamar Presiden ke-4 RI itu.
"Dengan Presiden ke-4 saya juga dekat, saya juga kenal baik. Tidak percaya? Yang boleh masuk kamar tidurnya Gus Dur ya termasuk saya," kata Prabowo saat berpidato dalam acara deklarasi relawan Setia Prabowo di sebuah hotel di Jakarta, Sabtu (7/10/2023).
Prabowo menjelaskan, dirinya diizinkan masuk kamar Gus Dur karena bisa memijat mengingat dirinya aktif menekuni bela diri pencak silat semasa muda. Gus Dur pun senang dipijat oleh Prabowo.
"Dulu, waktu saya muda, waktu saya aktif di pencak silat, bisa mijit-mijit, lah. Beliau suka dipijit sama saya. Jadi, saya tukang pijatnya Gus Dur," kata Prabowo dan seketika disambut gelak tawa ratusan hadirin.
Prabowo melanjutkan, dengan dua presiden sebelum Gus Dur, yakni Soeharto dan Habibie, dirinya juga kenal dekat. Prabowo diketahui merupakan mantan menantu Soeharto.
Prabowo mengaku sering makan siang bersama Presiden Soeharto ataupun dengan Presiden Habibie. "Aku begini-begini, sering makan siang sama Pak Harto," ujar mantan Danjen Kopassus TNI AD itu.
Prabowo juga mengaku kenal dekat dengan presiden setelah Gus Dur, yakni Megawati dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Dengan Megawati, Prabowo mengaku juga kerap makan siang bareng. Adapun dengan SBY, Prabowo menyebutnya sahabat sekaligus senior di TNI AD.
Dengan Presiden ke-7 Jokowi, Prabowo juga mengaku dekat dan sering makan siang bareng. "Tidak percaya? Ada fotonya (saya makan siang dengan Presiden Jokowi)," kata Menteri Pertahanan RI itu.
Prabowo mengaku hanya tidak kenal dekat dengan Presiden ke-1 RI, Soekarno. Kendati begitu, Prabowo mengaku sewaktu dirinya kecil pernah diangkat atau digendong oleh Bung Karno.
"Kecuali Bung Karno, saya terlalu kecil dan tidak kenal benar. Tapi, saya pernah diangkat oleh beliau (ketika) saya dibawa ke istana. Jadi, saya pernah diangkat beliau tinggi-tinggi," kata pria kelahiran tahun 1951 itu.
Sebagai catatan, bapaknya Prabowo, Soemitro Djojohadikoesoemo pernah menjadi Menteri Perdagangan (1950-1951) dan Menteri Keuangan (1952-1953, 1955-1956) pada masa kepemimpinan Presiden Soekarno. Lantaran kenal dekat dengan hampir semua presiden RI, Prabowo mengaku mengetahui bahwa mereka semua punya niat mulia untuk mensejahterakan rakyat. Meski begitu, upaya mereka untuk mewujudkannya selalu diganggu oleh kekuatan asing.
"Bangsa kita ini selalu diganggu oleh kekuatan-kekuatan lain, kekuatan dunia. Karena kita kaya sekali, kita punya tambang, kita punya mineral yang langka," ujar Ketua Umum Partai Gerindra itu.