Sabtu 07 Oct 2023 17:53 WIB

PDIP Mengaku Gunakan Strategi Catenaccio untuk Jaga Basis Suara di Jateng

PDIP mengaku memiliki sejumlah pasukan khusus untuk menjaga basis suara di Jateng.

Red: Agus raharjo
Sekretaris Umum Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) PDIP, Nasyirul Falah Amru alias Gus Falah.
Foto: Dok DPR
Sekretaris Umum Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) PDIP, Nasyirul Falah Amru alias Gus Falah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Politikus PDIP yang juga Sekretaris Umum Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) Nasyirul Falah Amru (Gus Falah) mengaku tak khawatir dengan strategi yang akan dijalankan Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar di Jawa Tengah. Dalam pernyataannya, bakal cawapres Muhaimin mengaku Koalisi Perubahan akan menggunakan strategi "desa mengepung kota" untuk mengalahkan PDIP di Provinsi Jateng.

Gus Falah optimistis PDIP mampu membendung strategi Muhaimin dan partai pendukung Koalisi Perubahan di Jawa Tengah. Ia mengeklaim, partai berlambang banteng moncong putih memiliki basis massa yang solid di pedesaan.

Baca Juga

"PDIP itu hadir dan tinggal di desa, ibaratnya tanah tumpah darah kami ya karena PDIP berangkat dari akar rumput. Memperkuat akar rumput ya, biar semakin mendalam. Silaturahmi diperkuat agar semakin 'guyub'," ujarnya dalam keterangan, Sabtu (7/10/2023).

Gus Falah menambahkan, Ketua DPD PDIP Jawa Tengah Bambang Wuryanto atau Bambang Pacul sebagai pimpinan partai di Jateng sudah mengungkapkan strategi Catenaccio untuk mempertahankan suara di Jateng. Menurut dia, Bambang Pacul sudah menjelaskan strategi pertahanan Catenaccio memiliki sifat yang bisa menyerang ramai-ramai sebagai serangan balik sehingga membuat lawan kaget.