Ahad 08 Oct 2023 05:40 WIB

Erdogan Desak Israel dan Hamas Menahan Diri

Turki terus menentang segala upaya untuk menghapus status quo kompleks Masjid Al Aqsa

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Friska Yolandha
A rocket is launched from the coastal Gaza strip towards Israel by militants of the Ezz Al-Din Al Qassam militia, the military wing of Hamas movement, in Gaza City, 07 October 2023. Rocket barrages were launched from the Gaza Strip early Saturday in a surprise attack claimed by the Islamist movement Hamas.
Foto: EPA-EFE/MOHAMMED SABER
A rocket is launched from the coastal Gaza strip towards Israel by militants of the Ezz Al-Din Al Qassam militia, the military wing of Hamas movement, in Gaza City, 07 October 2023. Rocket barrages were launched from the Gaza Strip early Saturday in a surprise attack claimed by the Islamist movement Hamas.

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan menyerukan kepada Israel dan kelompok militan Palestina, Hamas untuk menahan diri. Hal ini sehubungan dengan deklarasi perang antara Hamas dan Israel yang dilaporkan telah menimbulkan korban jiwa dan luka-luka.

“Kami menyerukan kepada semua pihak untuk bertindak dengan menahan diri sehubungan dengan kejadian di Israel pagi ini dan menghindari tindakan impulsif yang akan meningkatkan ketegangan,” kata Erdogan pada kongres luar biasa ke-4 Partai Keadilan dan Pembangunan (AK) di Ankara

Baca Juga

Erdogan mengatakan, Turki akan terus menentang segala upaya untuk menghapus status quo kompleks Masjid Al Aqsa. “Kami akan terus menentang segala upaya dan pendudukan apa pun yang mengikis status sejarah dan agama kiblat pertama kami, Masjid Al-Aqsa,” ujar Erdogan.

Erdogan mengatakan, Turki berupaya menyelesaikan konflik di kawasan melalui diplomasi dan dialog. "Menghentikan pertumpahan darah di kawasan adalah agenda prioritas kami. Cara untuk mencapai hal ini adalah melalui perlindungan keadilan dan hukum internasional,” kata Erdogan, dilaporkan Anadolu Agency, Sabtu (7/10/2023).