Senin 09 Oct 2023 04:25 WIB

Pakar Ungkap Penyebab Anak Gunakan Kacamata Sejak Dini 

Anak menggunakan kacamata menjadi tren masa kini.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Erdy Nasrul
kacamata
Foto: Tangkapan Layar/VOA
kacamata

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Anak-anak di usia dini acap kali ditemukan menggunakan kacamata. Hal ini biasanya terjadi karena kelainan refraksi atau kondisi di mana bayangan yang terbentuk di retina mata tidak tajam ataupun tegas. 

Dosen Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Aryani Vindhya Putri menjelaskan, kondisi ini terjadi karena pemanjangan atau pemendekan ukuran bola mata. Semakin panjang ukuran bola mata maka minusnya akan kian tinggi. "Sebaliknya, jika ukuran bola mata semakin pendek, maka plusnya yang akan semakin tinggi," kata kata dia.

Baca Juga

Panjang pendeknya ukuran bola mata ini dipengaruhi oleh faktor keturunan. Meskipun demikian, beberapa faktor lain juga turut menjadi penyebabnya. Salah satunya penggunaan gadget yang berlebihan sehingga dapat memperparah terjadinya mata minus.

Dewasa ini, menurut dia, banyak anak-anak yang diberikan akses gadget oleh orang tuanya. Padahal menurut penelitian, anak usia 0 sampai 2 tahun tidak dibolehkan menggunakan gadget. Bagi yang usianya di atas dua tahun, penggunaan gadget juga harus dibatasi yakni maksimal dua jam per hari. 

Selain itu, agar mata tidak lelah, jangan lupa untuk menggunakan ‘rule of twenty’. "Artinya 20 menit melihat gadget, kemudian istirahat 20 detik dengan cara melihat benda sejauh 20 kaki, atau setara dengan lima sampai enam meter. Ini dilakukan agar mata kita tidak tegang dan lelah,” katanya. 

Faktor lain yang menyebabkan seorang anak harus mengenakan kacamata sejak dini adalah seringnya membaca ditempat minim pencahayaan. Dalam kondisi ini, mata harus “memaksakan diri”.

Aryani berpesan untuk para orang tua agar memperhatikan kesehatan mata anak. Jika anak mulai menunjukkan tanda-tanda gangguan penglihatan, hendaknya segera memeriksakan diri ke dokter mata. Beberapa tandanya adalah sering memicingkan dan mengucek mata, membaca dengan jarak yang terlalu dekat hingga kesulitan fokus karena penglihatannya yang buruk.

Jika mata anak sudah terbiasa tidak melihat jelas, otaknya pun tidak terbiasa untuk melihat jelas. Jika sudah begini, akan menyebabkan mata malas pada anak. "Jika sampai telat sadar, memakai kacamata ukuran berapapun penglihatannya tidak akan bisa maksimal,” jelasnya.

Dia juga memberikan pesan apabila dokter mata memutuskan agar anak memakai kacamata. Orang tua diharapkan tidak perlu takut atau berkecil hati. Penggunaan kacamata akan mencegah terjadinya mata malas. 

Dengan menggunakan kacamata, kata dia, anak jauh lebih fokus. Penglihatannya juga lebih baik dan otaknya pun bisa tetap berkembang maksimal.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement