REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ekonom Core Indonesia, Piter Abdullah, menilai, upaya Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam membenahi berbagai persoalan sejumlah perusahaan BUMN di Indonesia dinilai sudah sangat baik. Ia pun menilai Erick Thohir masih dapat meningkatkan upaya perbaikan khususnya pada BUMN karya yang terlibat dalam pembangunan infrasruktur semasa pemerintahan Joko Widodo.
Piter menilai, diperlukan langkah-langkah yang tegas dari pemerintah agar permasalahan kompleks yang dihadapi BUMN Karya dapat terpecahkan.
“Upaya Pak Erick Thohir dalam membenahi BUMN sudah cukup bagus, tapi memang khusus BUMN karya ini persoalannya sangat kompleks dan tantangannya jauh lebih besar. Di sini yang belum maksimal,” ujar Piter kepada Republika.co.id, Selasa (10/10/2023).
Lebih lanjut, Piter menilai, belum terdapat langkah konkret dalam upaya merestrukturisasi BUMN karya.
Menurutnya, masalah yang dihadapi BUMN karya dalam beberapa tahun terakhir cukup sederhana, yakni terletak pada arus kas perusahaan. Menurutnya, BUMN karya pada dasarnya membutuhkan suntikan dana berupa penyertaan modal negara (PMN) bila belum berstatus publik.
Hal ini yang menurutnya kadangkala menjadi persoalan ketika BUMN diberikan tugas namun tak didukung oleh permodalan. Dengan kata lain, menurut Piter, BUMN karya tak hanya bertindak sebagai kontraktor, tapi juga investor. Hal itu yang menurutnya menjadi persoalan dan harus menjadi titik fokus pemerintah dalam upaya restrukturisasi.
“Jadi, sebenarnya ini yang ditunggu terkait restrukturisasi. Pemerintah harus menempatkan BUMN karya seperti apa,” ujarnya.
Dengan kapasitas Erick Thohir saat ini, Piter mengatakan, hal itu dapat dilakukan sebagai upaya perbaikan BUMN karya. Terlebih, ia menuturkan BUMN sejak lama telah menjadi soko guru perekonomian sehingga berbagai upaya penyehatan perlu dilakukan.
“Jadi, saya kira masih ada hal yang perlu ditingkatkan lagi dalam penyelesaian di BUMN karya,” kata dia.