REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Platform media sosial yang menyaingi X dari Meta, Threads, mungkin akan mendapatkan bagian trending topik. Potensi fitur baru ini terungkap setelah pengembang aplikasi mengunggah ulang tangkapan layar fitur yang awalnya dibagikan oleh karyawan Meta.
Pengembang William Max mengklaim dia bukan seorang pembocor atau semacamnya, tetapi hanya mengikuti insinyur lain yang bekerja di Meta.
"Saya hanya mengikuti banyak insinyur dan karyawan yang bekerja di Meta dan salah satu dari mereka secara tidak sengaja mengunggah tangkapan layar yang dimaksudkan untuk bersifat pribadi. Untungnya bagi kami, saya kebetulan melihatnya pada saat yang tepat. Saya tidak akan mengungkapkan siapa yang memposting tangkapan layar tersebut karena alasan yang jelas," kata Max, dilansir Engadget, Selasa (10/10/2023).
Unggahan tersebut memancing warganet berkomentar. "Apakah ini tangkapan layar konsep atau nyata?” ujar @eddygraphic1 yang dibalas oleh Max tangkapan layar nyata.
Sementara yang lain mengatakan "Tolong Tuhan, biarlah ini menjadi nyata dan secepatnya rilis." Dalam tangkapan layar tersebut, muncul fitur untuk membuat daftar topik yang sedang tren sesuai dengan jumlah thread yang diterimanya.
Namun, topik-topik tersebut tampaknya tidak selalu diberi peringkat dari yang paling populer hingga yang paling tidak populer. Misalnya, hit baru Drake “For All the Dogs” menduduki peringkat pertama dengan 59,4 ribu thread, sementara “Loki Season 2” yang memiliki 91 ribu thread, menempati posisi keempat. Jadi tidak begitu jelas bagaimana peringkatnya dicantumkan.
Berdasarkan tangkapan layar, topik yang sedang tren ditampilkan di dekat tab pencarian. Alat yang sedang tren sepertinya merupakan penyematan langsung untuk aplikasi media sosial apa pun yang berkembang dari konten buatan pengguna.
Namun, karena alasan itulah topik yang sedang tren bisa jadi sedikit bermasalah. Di masa lalu, alat serupa telah menjadi tempat terjadinya perselisihan di platform seperti Twitter dan Facebook.
Pada tahun 2018, Facebook menghentikan fitur trending topiknya karena kontroversi berulang kali memunculkan kembali teori konspirasi dan informasi yang salah. Sementara itu, X terkenal harus berurusan dengan bot yang mengirim spam ke bagian trending dengan agenda tertentu.