REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Baitul Maqdis merupakan tempat yang suci dan tanah yang diberkahi. Alasannya, karena di tanah tersebut banyak nabi diutus dan menjadi tempat tinggal dan tempat persinggahan mereka dalam berdakwah menegakkan agama Allah SWT, seperti dari Nabi Ibrahim AS, Nabi Ishaq, Nabi Yaqub, Nabi Luth, Nabi Dawud, Nabi Sulaiman, sampai kepada Nabi Muhammad SAW.
Bukan hanya Nabi Musa as dan Nabi Muhammad SAW yang memiliki sejarah dengan Baitul Maqdis, tetapi disebutkan juga dalam Alquran, bahwa Nabi Ibrahim dan Nabi Luth juga diselamatkan Allah di tanah suci tersebut, sebagaimana dikisahkan dalam surat Al-Anbiya ayat 71 yang berbunyi:
وَنَجَّيْنَاهُ وَلُوطًا إِلَى الْأَرْضِ الَّتِي بَارَكْنَا فِيهَا لِلْعَالَمِينَ Artinya: "Kami menyelamatkannya (Ibrahim) dan Lut ke tanah (Syam) yang telah Kami berkahi untuk seluruh alam."
Tafsir Kementerian Agama RI menjelaskan bahwa Allah melengkapi rahmat-Nya kepada Ibrahim. Allah SWT telah menyelamatkannya dari kejahatan warga kota Ur di Mesopotamia Selatan yang ingin membakarnya hidup-hidup. Lalu ia hijrah ke negeri Harran, kemudian ke Palestina di daerah Syam.
Dalam ayat ini disebutkan bahwa negeri Syam adalah negeri yang telah diberi Allah SWT keberkahan yang banyak untuk semua manusia. Sehingga negeri tersebut amat subur, banyak air dan tumbuh-tumbuhannya, sehingga memberikan banyak manfaat bagi penduduknya.
Selain itu, negeri tersebut juga merupakan tempat lahir para nabi yang membawa sinar petunjuk bagi umat manusia. Baitul Maqdis yang terletak di Palestina juga termasuk daerah Syam, dan kiblat pertama bagi umat Islam.
Dalam ayat ini diterangkan juga bahwa Allah telah menyelamatkan Nabi Luth dari bencana alam yang menimpa kota Sodom dan Gomorah.
Keduanya, Ibrahim dan Lut, pergi ke Palestina, sebuah negeri yang telah Kami berkahi untuk seluruh alam.
Palestina adalah tanah kelahiran para Nabi, kelahiran Nabi Ismail yang merupakan leluhur Nabi Muhammad SAW dan Nabi Ishak yang merupakan leluhur Bani Israil.
Baca juga: Golongan Ini Justru akan Dilawan Alquran di Hari Kiamat Meski di Dunia Rajin Membacanya
Sementara itu, dalam kitabnya yang berjudul al-Mughni, Ibnu Qudamah al-Maqdisi, menyebutkan teks hadis yang menguatkan tentang itu cukup banyak. Salah satunya ialah hadist yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Hawalah al-Azdi.
Hadits tersebut menyatakan ada tiga militer yang kuat, yakni Syam, Yaman, dan Irak. Dari ketiga kekuatan militer tersebut, Rasulullah SAW memilih Syam. Syam, adalah tanah terpilih, pasukannya pun terdiri dari orang-orang pilihan.
سَيَصِيرُ الْأَمْر إِلَى أَنْ تَكُونَ جُنُودٌ مُجَنَّدَةٌ جُنْدٌ بِالشَّامِ وَجُنْدٌ بِالْيَمَنِ وَجُنْدٌ بِالْعِرَاقِ فَقَالَ ابْنننُ حَوَالَةَ خِرْ لِي يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنْ أَدْرَكْتُ ذَاكَ قَالَ عَلَيْكَ بِالشَّامِ فَإِنَّهُ خِيرَةُ اللَّهِ مِنْ أَرْضِهِ يَجْتَبِي إِلَيْهِهِهِ خِيرَتَهُ مِنْ عِبَادِهِ فَإِنْ أَبَيْتُمْ فَعَلَيْكُمْ بِيَمَنِكُمْ وَاسْقُوا مِنْ غُدُرِكُمْ فَإِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ قَدْ تَوَكَّلَ لِي بِاالشَّامِ وَأَهْلِهِ [أخرجه أبو داود]
“Perkaranya akan berubah menjadi berkelompok dan golongan, kelompok di Syam, lalu kelompok di Yaman dan kelompok di Iraq”. Ibnu Hawalah berkata, “Ya Rasulallah, pilihlah untuk saya jika seandainya aku menjumpainya. Beliau bersabda, “Wajib atasmu untuk memilih kelompok yang berada di Syam, sesungguhnya itulah negeri pilihan Allah, yang Allah pilih menjadi negeri bagi hamba –Nya. Dan jika engkau enggan maka pegangilah Yaman, lantas penuhilah tempat minum kalian. Sesungguhnya Allah telah menjamin (keamanan) bagiku dengan penduduk Syam serta negerinya.“ (HR Abu Dawud no 2483).