Kamis 12 Oct 2023 14:43 WIB

UII: Perang Israel-Palestina Harus Segera Dihentikan

UII mendesak Israel dan Palestina untuk segera melakukan gencatan senjata.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Fernan Rahadi
Suasana kampus UII Yogyakarta.
Foto: Yusuf Assidiq
Suasana kampus UII Yogyakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Universitas Islam Indonesia (UII) menyampaikan sejumlah poin pernyataan sikapnya terkait pecahnya konflik di Jalur Gaza antara Palestina dan Israel yang terjadi sejak Sabtu (7/10/2023). Selain merenggut ribuan nyawa, konflik tersebut juga mengakibatkan banyak warga yang tidak bisa menikmati listrik, pasokan air minum, akses internet, serta terhalangnya masuknya bantuan ke Gaza sejak 9 Oktober 2023. 

Rektor UII, Fathul Wahid dalam pernyataan sikapnya menyatakan warga UII mengutuk segala bentuk kekerasan yang terjadi dalam perang yang telah mengakibatkan ribuan korban masyarakat sipil berjatuhan di Gaza dan Israel. 

"Menyerukan penyelesaian perang dan proses binadamai yang berdasar pada penghormatan hak asasi manusia dan keadilan antarpihak yang bertikai," kata Fathul, Kamis (12/10/2023). 

Fathul mengatakan warga UII juga mendesak Israel dan Palestina untuk segera melakukan gencatan senjata dan menciptakan ruang kemanusiaan yang dapat memberikan kesempatan bagi masyarakat di Gaza dan Israel melakukan evakuasi ke tempat pengungsian/hunian sementara yang layak, mendapatkan bantuan kemanusiaan, serta melanjutkan kehidupan yang bermartabat. Selain itu UII juga mendesak dunia internasional mempercepat reformasi organisasi PBB agar tidak didominasi oleh negara pemegang hak veto yang menyebabkan terhalangnya proses perdamaian dunia.