REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA — Aksi bersih-bersih sungai dilakukan di kawasan Pintu Air Leuwimunding, Kecamatan Tawang, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Kamis (12/10/2023). Di area pintu air tersebut tampak sampah menumpuk.
Kegiatan bersih-bersih itu merupakan rangkaian kegiatan Tasik Oktober Festival (TOF) dalam rangka peringatan Hari Jadi ke-22 Kota Tasikmalaya. Penjabat (Pj) Wali Kota Tasikmalaya Cheka Virgowansyah mengapresiasi banyak pihak yang terlibat dalam aksi bersih-bersih sungai itu.
“Mudah-mudahan bisa jadi trigger untuk masyarakat menjaga kebersihan sungai, dengan tidak membuang sampah ke sungai,” kata Cheka, Kamis.
Cheka mengharapkan aksi bersih-bersih sungai ini dilakukan secara rutin, tidak hanya pada momentum tertentu. Ia mengatakan, sungai memiliki peran penting dalam kehidupan manusia. Sungai merupakan salah satu sumber penghidupan.
“Kalau kita tahu betapa pentingnya sungai, kita akan sayang dengan sungai. Sungai bisa jadi sumber penghidupan. Sosialisasi itu masih jadi PR (pekerjaan rumah) kita bersama,” ujar Cheka.
Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Kota Tasikmalaya Toni Antoni mengatakan, pihaknya selama ini rutin melakukan aksi bersih-bersih sungai. Namun, aksi bersih-bersih itu belum didukung kesadaran masyarakat. “Kami tetap akan bekerja secara rutin. Namun, kadang kala setiap kali habis dibersihkan akan kotor lagi,” ujar dia.
Toni berharap masyarakat memiliki kesadaran untuk menjaga sungai. Salah satunya dengan tidak membuang sampah sembarangan ke aliran sungai. “Butuh dukungan dari masyarakat untuk ikut menjaga kebersihan sungai,” kata dia.