Kamis 12 Oct 2023 15:56 WIB

Kasus Dugaan Keracunan Sate Jebred, Korban Meninggal Jadi Tiga Orang

Dinkes Kabupaten Garut mengabarkan ada penambahan korban diduga keracunan.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Irfan Fitrat
Bupati Garut Rudy Gunawan menjenguk warga yang mengalami gejala keracunan di Puskesmas Cilawu, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Selasa (10/10/2023).
Foto: Dok. Diskominfo Kabupaten Garut.
Bupati Garut Rudy Gunawan menjenguk warga yang mengalami gejala keracunan di Puskesmas Cilawu, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Selasa (10/10/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT — Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Garut, Jawa Barat, mengabarkan penambahan jumlah warga yang mengalami gejala keracunan diduga setelah mengonsumsi sate jebred. Warga yang meninggal dunia juga bertambah menjadi tiga orang.

Sebelumnya dilaporkan ada dua warga yang mengalami gejala keracunan dan meninggal dunia. Satu warga Kabupaten Garut dan satu warga Kabupaten Tasikmalaya.

Baca Juga

Menurut Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Garut Asep Surachman, pihaknya menerima laporan penambahan korban meninggal dunia pada Kamis (12/10/2023). Korban, yang merupakan perempuan berusia 35 tahun, dikabarkan meninggal di salah satu rumah sakit wilayah Kabupaten Garut pada Rabu (11/10/2023).

“Yang meninggal ini kemarin, tapi baru terlaporkan hari ini karena keluarga menganggap bukan karena diduga keracunan sate jebred,” kata Asep, saat dikonfirmasi Republika, Kamis.

Asep menjelaskan, pihak keluarga baru mengetahui korban sempat menyantap sate jebred ketika membaca pemberitaan di media. Berdasarkan pemeriksaan sementara, kata dia, korban yang merupakan warga Kabupaten Garut itu tidak memiliki riwayat penyakit. “Dia hanya mual, muntah, pusing, dan lemas. Setelah dibawa ke rumah sakit, dia meninggal di sana,” ujarnya.

Kasus warga yang mengalami gejala keracunan itu terjadi di wilayah perbatasan Kecamatan Cilawu, Kabupaten Garut, dan Kecamatan Cigalontang, Kabupaten Tasikmalaya. Diduga gejala keracunan muncul setelah warga mengonsumsi sate jebred yang dijual di Pasar Bojong Loa, Kecamatan Cilawu, Kabupaten Garut, pada Ahad (8/10/2023).

Berdasarkan data Dinkes Kabupaten Garut, per 12 Oktober 2023 hingga pukul 14.00 WIB, total terdapat 52 orang yang mengalami gejala keracunan. Sebanyak 41 orang merupakan warga Kecamatan Cilawu, Kabupaten Garut, dan 11 orang warga Kecamatan Cigalontang, Kabupaten Tasikmalaya. Tiga korban meninggal dunia.

Asep mengatakan, masih ada 11 warga Kabupaten Garut yang menjalani rawat inap dan 28 orang menjalani rawat jalan. Sementara warga Kabupaten Tasikmalaya masih ada satu orang rawat inap dan sembilan orang rawat jalan. Namun, kondisi pasien secara umum dilaporkan sudah mengalami perbaikan.

Menurut Asep, pihaknya masih terus melakukan pemantauan lapangan. “Sekarang data masih dinamis, masih bisa mengalami. Kami juga lakukan verifikasi. Kalau makan sate jebred, kita masukkan ke data. Kita lakukan skrining di lapangan,” kata Asep.

Untuk memastikan penyebab warga mengalami gejala keracunan itu, Asep mengatakan, pihaknya sudah mengirim sampel makanan dan muntahan korban ke Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Provinsi Jawa Barat. 

Selain itu, Polres Garut juga sudah berkoordinasi dengan Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) untuk melakukan pemeriksaan. “Kemungkinan kalau dari Labkesda paling cepat seminggu baru keluar hasilnya. Mudah-mudahan dari Puslabfor bisa lebih cepat,” ujar Asep.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement