REPUBLIKA.CO.ID,BAKU -- Pemerintah Azerbaijan berencana untuk melakukan sertifikasi produk Halal. Hal ini dilakukan melalui Direktur Jenderal Institut Standardisasi Azerbaijan (AZSTAND), di bawah Layanan Negara untuk Pengendalian Antimonopoli dan Pengawasan Pasar Konsumen.
Informasi rencana ini disampaikan oleh Menteri Perekonomian Azerbaijen Ilham Bayramov, dalam sebuah acara yang didedikasikan untuk Hari Standar Sedunia.
Bayramov menekankan, tujuan lembaga ini adalah untuk mengadaptasi sistem standar nasional dengan standar global dan kontemporer. Selain itu, beliau juga berbicara tentang standar di bidang penelitian laboratorium.
Dilansir di Trend, Kamis (12/10/2023), ia lantas menyebut capaian utama lembaga ini adalah perluasan kerja sama dengan Organisasi Standardisasi Internasional (ISO).
Adapun acara Hari Standar Sedunia ini diselenggarakan oleh Lembaga Standardisasi Azerbaijan, bekerja sama dengan Institut Federal Teknik Fisika (PTB) selaku lembaga metrologi nasional Jerman.
Azerbaijan sendiri telah menunjukkan komitmen terhadap industri Halal, dengan menerapkan empat standar Halal yang berbeda sejak tahun 2012. Standar-standar ini mencakup berbagai aspek barang Halal, termasuk produksi, ekspor, pengemasan, pemasaran dan impor.
Saat ini, langkah strategis yang diadopsi tersebut berhasil menempatkan Azerbaijan secara efektif mengatur, sekaligus memfasilitasi pertumbuhan pasar Halal di dalam wilayahnya.
Implementasi terbaru dari peraturan ini diberlakukan pada bulan April 2014. Tujuan utamanya adalah menetapkan kerangka standardisasi yang selaras dengan standar global.
Menurut pemerintah, hal ini dilakukan dengan tujuan melindungi warga negara Azerbaijan dari produk yang "Haram" atau produk terlarang. Adapun standar-standar tersebut di atas adalah AZS 757-2014 “Sertifikasi Produk Halal” dan AZS 372-2012 “Standar halal untuk daging. Persyaratan umum untuk produksi, transportasi, penyimpanan, dan penjualan”.
Saat ini, industri halal dunia dilaporkan terus mengalami peningkatan setiap tahunnya. Dinar Standard, dalam laporannya menyebutkan, umat muslim dunia akan membeli produk halal dengan nilai mencapai 2,8 trilliun dolar AS di tahun 2025.
Sumber:
