Jumat 13 Oct 2023 15:58 WIB

Sebentar Lagi Musim Hujan, Ingatlah Larangan Mencela Hujan

Hujan merupakan rahmat dari Allah SWT.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Ani Nursalikah
Seorang warga memakai payung saat sedang memancing ikan di kawasan Banjir Kanal Timur, Duren Sawit, Jakarta, Senin (27/3/2023). Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika memprakirakan hujan masih berpotensi terjadi hingga awal April 2023 mendatang yang disebabkan dinamika atmosfer masih mengalami peralihan dari musim penghujan menuju musim kemarau.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Seorang warga memakai payung saat sedang memancing ikan di kawasan Banjir Kanal Timur, Duren Sawit, Jakarta, Senin (27/3/2023). Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika memprakirakan hujan masih berpotensi terjadi hingga awal April 2023 mendatang yang disebabkan dinamika atmosfer masih mengalami peralihan dari musim penghujan menuju musim kemarau.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Terkadang sebagian orang mencela hujan karena turun secara terus-menerus. Namun, muslim hendaknya tidak mencela nikmat Allah Ta'ala yang satu ini. 

 

Baca Juga

Sebab Allah Ta'ala yang menurunkan hujan tersebut, maka janganlah manusia mencelanya. Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda,

 

قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ يُؤْذِينِى ابْنُ آدَمَ يَسُبُّ الدَّهْرَ وَأَنَا الدَّهْرُ أُقَلِّبُ اللَّيْلَ وَالنَّهَارَ

 

”Allah ’Azza wa Jalla berfirman, “Anak Adam menyakiti-Ku. Dia mencela waktu, padahal Aku adalah (pengatur) waktu, Akulah yang membolak-balikkan malam dan siang.” (HR Muslim)

 

Hujan merupakan rahmat dari Allah SWT. Dengan hujan, tanaman yang kering menjadi subur, dan manusia juga mendapatkan manfaat darinya.

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman, 

 

ﻭَﻫُﻮَ ﺍﻟَّﺬِﻱ ﻳُﺮْﺳِﻞُ ﺍﻟﺮِّﻳَﺎﺡَ ﺑُﺸْﺮًﺍ ﺑَﻴْﻦَ ﻳَﺪَﻱْ ﺭَﺣْﻤَﺘِﻪِ

 

“Dan Dialah yang meniupkan angin sebagai pembawa berita gembira sebelum kedatangan rahmat-Nya (hujan)…” (QS Al-A’raaf ayat 57)

 

Allah Azza wa Jalla berfirman, 

 

وَهُوَ الَّذِيْ يُنَزِّلُ الْغَيْثَ مِنْۢ بَعْدِ مَا قَنَطُوْا وَيَنْشُرُ رَحْمَتَهٗ ۗوَهُوَ الْوَلِيُّ الْحَمِيْدُ  

 

"Dan Dialah yang menurunkan hujan setelah mereka berputus asa dan menyebarkan rahmat-Nya. Dan Dialah Maha Pelindung, Maha Terpuji." (QS. Asy-Syuara ayat 28)

 

Berdasar Tafsir Al-Muyassar, maksud dari ayat tersebut, yakni hanya Allah semata yang menurunkan hujan dari langit. Dengannya Allah menyelamatkan manusia setelah mereka berputus asa darinya.

Dia menebarkan rahmat-Nya di antara makhluk-Nya lalu. Dia meratakan hujan kepada mereka. Dialah penolong yang mengurusi urusan hamba-hamba-Nya dengan kebaikan dan karunia-Nya yang maha terpuji dalam pertolongan dan pengaturan-Nya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement