Jumat 13 Oct 2023 16:36 WIB

Hujan Lebat Disertai Petir Diprediksi Terjadi di Kalteng Selama 3 Hari

Masyarakat di Kalteng diminta mewaspadai potensi hujan lebat disertai petir.

Sejumlah warga menaiki perahu motor di tengah hujan (ilustrasi). Hujan lebat disertai petir diprediksi terjadi di Kalimantan Tengah selama 3 hari ke depan.
Foto: ANTARA FOTO/Jessica Helena Wuysang
Sejumlah warga menaiki perahu motor di tengah hujan (ilustrasi). Hujan lebat disertai petir diprediksi terjadi di Kalimantan Tengah selama 3 hari ke depan.

REPUBLIKA.CO.ID, PALANGKA RAYA -- Prakirawan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Tjilik Riwut Palangka Raya, Alfandy, meminta masyarakat di Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) untuk mewaspadai potensi terjadinya hujan lebat disertai angin kencang dan petir.

"Selama tiga hari ke depan, sejumlah wilayah di Kalteng berpotensi hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai petir atau kilat dan angin kencang," kata Alfandy di Palangka Raya, Jumat (13/10/2023).

Dia menjelaskan, wilayah di Kalteng itu adalah Kabupaten Katingan, Gunung Mas (Gumas) bagian utara, Murung Raya (Mura), Barito Utara (Barut), Barito Timur (Bartim), kabupaten Barito Selatan (Barsel), dan Kota Palangka Raya. "Pada 16-19 Oktober mendatang, berdasar analisis juga diperkirakan seluruh kabupaten dan kota di Kalteng berpotensi hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai petir/kilat dan angin kencang," katanya.

Sementara suhu udara berkisar antara 23-35 derajat Celsius. Kelembapan udara berkisar antara 45-100 persen. Angin umumnya bertiup dari Timur-Barat Daya dengan kecepatan berkisar antara 10-20 kilometer per jam.

BMKG mengimbau masyarakat di wilayah Provinsi berjuluk "Bumi Tambun Bungai, Bumi Pancasila" itu juga mewaspadai dan berhati-hati terhadap dampak bencana yang ditimbulkan. Kondisi itu juga harus menjadikan masyarakat semakin waspada terhadap potensi adanya genangan air, banjir, banjir bandang, tanah longsor, dan pohon tumbang akibat kondisi cuaca tersebut.

Saat terjadi hujan lebat disertai angin kencang dan petir, masyarakat diminta segera mencari tempat berlindung yang aman, seperti di dalam rumah atau gedung. "Jauhi papan reklame atau baliho, pohon besar dan jangan berada di lapangan atau tempat terbuka untuk menghindari sambaran petir atau pohon tumbang, dan sejenisnya. Berlindunglah di bangunan permanen," kata Alfandy.

Kemudian, untuk dapat memperbaharui informasi perkembangan cuaca, masyarakat dapat mengakses layanan yang diberikan BMKG melalui laman resmi BMKG, aplikasi BMKG, dan berbagai media sosial BMKG. Dalam rangka meningkatkan kewaspadaan dan antisipasi dini terhadap potensi bencana alam akibat cuaca, BMKG juga selalu menyampaikan prakiraan dan perkembangan cuaca terbaru kepada pemerintah daerah, instansi vertikal. Tujuannya agar seluruh masyarakat dan berbagai pihak terkait dapat melakukan antisipasi bencana akibat perubahan cuaca.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement