Sabtu 14 Oct 2023 10:18 WIB

Gerhana Matahari Cincin Terjadi 14-15 Oktober, Ini Hal 'Aneh' yang Mungkin Terjadi

Beberapa hal tak biasa bisa terjadi ketika gerhana matahari.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Qommarria Rostanti
Proses berlangsungnya gerhana matahari (ilustrasi). Ada beberapa hal unik tapi nyata yang terjadi ketika gerhana matahari.
Foto: Republika/Prayogi
Proses berlangsungnya gerhana matahari (ilustrasi). Ada beberapa hal unik tapi nyata yang terjadi ketika gerhana matahari.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gerhana matahari cincin diprediksi berlangsung pada 14 dan 15 Oktober 2023. Gerhana matahari cincin ini hanya bisa dilihat secara langsung di Amerika Serikat. Meski begitu, bagi masyarakat yang penasaran, dapat melihatnya secara daring di Youtube NASA.

Saat gerhana matahari berlangsung, ada sejumlah hal aneh tapi nyata yang bisa terjadi. Gerhana matahari terjadi ketika posisi bulan terletak di antara bumi dan matahari. Akibatnya, bulan menutup sebagian atau seluruh cahaya matahari di langit bumi.

Baca Juga

"Meskipun bukan gerhana matahari total, namun gerhana tetap bisa menimbulkan beberapa efek yang aneh dan tidak wajar," ujar astronom Tyler Nordgren. Berikut beberapa hal tidak biasa tersebut, dikutip dari laman Live Science, Sabtu (14/10/2023).

1. Suhu lebih dingin

Siapkan jaket saat terjadi gerhana, karena suhu udara bisa turun dengan cepat. Tingkat penurunannya tergantung pada lokasi, waktu, dan jenis gerhana. Saat gerhana matahari total, penurunan temperatur biasanya sekitar 2,8 hingga 5,6 derajat Celsius.

Pada gerhana annular (saat matahari tampak seperti "cincin api"), perubahan suhu tidak terlalu ekstrem, namun mungkin tetap terasa lebih dingin. "Rasanya seperti ada awan yang menutupi matahari. Tapi tidak ada awan di atas matahari, yang justru menambah keanehan," kata Nordgren.

2. Perubahan arah angin

Seiring dengan penurunan suhu, wilayah yang mengalami gerhana juga dapat mengalami perubahan arah angin. Studi terbitan 2016 menjelaskan, angin mereda saat bulan semakin dekat menghalangi matahari. Setelah bulan mencapai puncak cakupannya, angin mulai bertiup kembali. Namun, sering kali bertiup ke arah yang berbeda. Efek ini terjadi pada gerhana total, cincin, dan bahkan sebagian.

3. Tingkah aneh sejumlah hewan

Ketika langit tiba-tiba menjadi gelap di tengah hari, sebagian hewan bisa menjadi sangat kebingungan. Makhluk krepuskular seperti jangkrik mengira hari sudah malam dan mulai berbunyi. Sapi dan kuda mungkin beranjak tidur, sementara burung kembali bertengger.

4. Gelombang radio acak

Baik gerhana total maupun gerhana cincin mengacaukan frekuensi gelombang radio tertentu, dan tidak ada yang tahu pasti alasannya. Para ilmuwan menduga hal ini mungkin ada hubungannya dengan cara matahari berinteraksi dengan ionosfer bumi, yang diketahui berfluktuasi sebagai respons terhadap hal-hal seperti jilatan api matahari dan badai matahari.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement