Ahad 15 Oct 2023 16:44 WIB

Wisuda Ma'had Aly Nurul, Menag: Jaga Warisan Tradisi dan Kembangkan Teknologi

Para sarjana Ma'had Aly Nurul diimbau untuk menambah kemampuan di dunia teknologi.

Menteri Agama Republik Indonesia (Menag RI) Yaqut Cholil Qoumas (Gus Men) menghadiri acara wisuda Mahad Aly Nurul Cholil.
Foto: Dok. Kemenag
Menteri Agama Republik Indonesia (Menag RI) Yaqut Cholil Qoumas (Gus Men) menghadiri acara wisuda Mahad Aly Nurul Cholil.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Agama Republik Indonesia (Menag RI) Yaqut Cholil Qoumas (Gus Men) berpesan kepada sarjana Ma’had Aly Nurul Cholil untuk menjaga warisan tradisi dan kembangkan teknologi. “Sarung dan sorban yang sekarang Anda pakai itu jangan ditinggalkan, tapi tambahi dengan kemampuan-kemampuan lain, seperti belajar teknologi” ujar Menag Yaqut dalam Wisuda Ma’had Aly Nurul Cholil, Bangkalan, Madura, Jawa Timur, Ahad (15/10/2023).

Belajar teknologi, kata Menag, merupakan sebuah kewajiban penting. Ke depannya, semua berbicara tentang teknologi. 

Baca Juga

“Hampir tidak ada segala sesuatu yang dilakukan manusia itu tidak bisa dilakukan oleh teknologi, itu tidak ada,” kata Gus Men.

Selain keharusan para sarjana untuk menguasai pembaruan zaman, putra ulama besar Nahdlatul Ulama (NU) KH M Cholil Bisri, itu juga berpesan agar para mahasantri meniru dan mencontoh Syaikhona Kholil Bangkalan.

“Mahasantri harus mencontoh bagaimana kompleksitas dan multidimensional yang dimiliki oleh Syaikhona Kholil,” katanya.

“Kalian ini membawa nama Syaikhona Kholil, menjadi sarjana Ma’had Aly Nurul Cholil, jadi kalau tidak sama perilakunya atau bahkan bertentangan sama sekali dengan Kiai Kholil insyaallah tidak manfaat,” lanjut Gus Men.

photo
Menteri Agama Republik Indonesia (Menag RI) Yaqut Cholil Qoumas (Gus Men). - (Dok. Kemenag)

 

Menurut Gus Men, pengalaman Syaikhona Kholil dalam menghadapi perubahan peradaban harus juga menjadi pijakan para mahasantri dalam mengambil peran.

“Syaikhona Kholil itu merupakan ulama yang memiliki kemampuan multidimensional yang orang-orang biasa tidak akan pernah bisa memiliki, kiai biasa tidak akan bisa, cucu-cicitnya juga tidak akan bisa,” jelasnya.

“Syaikhona Kholil merupakan seorang ulama ‘alim ‘allamah yang menguasai banyak hal bukan hanya soal-soal keilmuan, geopolitik beliau juga menguasai,” tambahnya.

Syaikhona Kholil, masih menurut Menag Yaqut, melahirkan NU pada 1926. Kelahiran ini, salah satunya, bermula dari pembacaan beliau terhadap kemelut yang sedang dihadapi Tanah Hijaz.

Sementara itu, KH Ahmad Faqoth Zubair selaku Mudir Ma’had Aly Nurul Cholil Bangkalan menyampaikan terima kasih kepada Menteri Agama dan juga selamat kepada para mahasantri yang diwisuda.

“Kami ingin menyampaikan selamat atas diwisudanya Mahasantri Marhalah Ula Ma’had Aly Nurul Cholil semoga ilmu-ilmu yang sudah didapat bisa bermanfaat khususnya untuk pribadi dan umumnya untuk masyarakat,” katanya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement