REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setelah kekalahan kaum musyrikin Mekkah di perang Badar, mereka menyiapkan segala sesuatunya untuk memerangi kaum muslimin di Madinah. Begitu besar persiapan dari kaum musyrikin untuk menghadapi kaum muslimin di perang Uhud.
Seperti dikutip dari Sejarah Hidup dan Perjuangan Rasulullah ﷺ disarikan dari kitab Ar-rahiqul Makhtum, setahun sudah kaum musyrikin Mekkah mempersiapkan segala sesuatu untuk menuntut dendam kesumat mereka terhadap kaum muslimin di Madinah.
Mereka menggalang kekuatan besar besaran dan membuka pintu selebar lebarnya bagi siapa saja yang ingin menyumbang dalam upaya tersebut. Mereka menyambutnya dengan penuh antusias, sehingga terkumpul seribu onta dan uang sebanyak lima puluh ribu dinar.
Dalam pada itulah Allah turunkan ayatNya :
اِنَّ الَّذِيۡنَ كَفَرُوۡا يُنۡفِقُوۡنَ اَمۡوَالَهُمۡ لِيَـصُدُّوۡا عَنۡ سَبِيۡلِ اللّٰهِ ؕ فَسَيُنۡفِقُوۡنَهَا ثُمَّ تَكُوۡنُ عَلَيۡهِمۡ حَسۡرَةً ثُمَّ يُغۡلَبُوۡنَ
“Sesungguhnya orang-orang yang kafir itu, menafkahkan harta mereka untuk menghalangi (orang) dari jalan Allah, mereka akan menafkahkan harta itu, kemudian menjadi sesalan bagi mereka dan mereka akan dikalahkan” (QS. al-Anfal ayat 36)
Setelah segala persiapan telah final, kaum musyrikin berhasil mengumpulkan 3000 pasukan dari suku Quraisy dan sekutu-sekutunya, bahkan mereka juga menyertakan pula kaum wanita sebanyak 15 orang agar pasukannya berperang sampai mati demi menjaga martabatnya. Sementara itu hewan tunggangan yang tersedia berjumlah 3.000 onta dan 200 kuda ditambah 700 baju besi.
Komando umum dipegang oleh Sufyan bin Harb, komandan penunggang kuda dipegang oleh Khalid bin Walid yang dibantu oleh Ikrimah bin Abu Jahal. Sedang bendera dipegang oleh Bani Abduddar. Pasukan Quraisy mulai bergerak menuju Madinah.
Lihat halaman berikutnya >>>