REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nausicaa of the Valley of the Wind adalah anime klasik sepanjang masa. Meskipun dirilis sebelum Studio Ghibli resmi didirikan, Nausicaa secara luas dianggap sebagai film Ghibli pertama, dengan Hayao Miyazaki memimpin tim artis yang akan membawa gaya khasnya, ketika mereka membentuk studio pada tahun berikutnya.
Nausicaa memulai debutnya di bioskop Jepang pada 1984. Sejak saat itu, beberapa Studio Hollywood datang mengetuk pintu Ghibli untuk mendapatkan hak adaptasi live-action, yang semuanya ditolak.
Tapi ada live-action Nausicaa yang akan segera hadir dalam bentuk fan film yang sekarang telah selesai. Berjudul Wind Princess, ini adalah proyek independen dari sutradara Brasil, Chris Tex. Tex yang berusia 34 tahun, telah menghabiskan sebagian besar hidupnya mengerjakan Wind Princess, dimulai pada 2016 dan bekerja dengan sebuah tim, untuk mewujudkan visinya yakni versi live-action anime Miyazaki.
Wind Princess pertama kali menarik perhatian dengan teaser trailernya beberapa tahun lalu. Pada saat itu, statusnya hanya “segera hadir”, namun banyaknya tantangan finansial, logistik, dan penjadwalan yang dihadapi dalam pembuatan fan film, sering kali membuat “segera” ini tidak pernah datang.
Tex dan timnya tetap bertahan, dan akhir bulan lalu versi lengkap Wind Princess yang berdurasi 16 menit diputar pertama kali dalam acara gratis di Pusat Kebudayaan São Paulo, Brasil.
Dalam komentarnya, Tex berkali-kali menegaskan bahwa Wind Princess dimaksudkan sebagai penghormatan kepada Hayao Miyazaki, dan dia tidak akan mengambil keuntungan dari film tersebut. Itu berarti tidak akan ada rilis teater, pemutaran film, atau platform berlangganan.
Sebaliknya, Tex mengatakan bahwa dia akan mengunggah keseluruhan filmnya ke saluran YouTube-nya, yang dapat ditemukan akhir bulan ini, dengan tanggal tentatif 20 Oktober 2023.
Tex mengatakan dia telah menjadi penggemar anime sejak kecil, dan penggemar Ghibli sejak menonton Spirited Away. Selama perjalanan ke Jepang tiga tahun lalu, dia meminta seorang kenalannya untuk mencoba mengatur pertemuan dengan staf Studio Ghibli, tetapi tidak dapat melakukannya, dan Wind Princess diproduksi tanpa bantuan atau izin apa pun dari studio anime tersebut.
Namun, dengan selesainya film ini, Tex berharap Miyazaki sendiri yang akan menontonnya. Dan jika dia mendapatkan izin resmi dari Ghibli, dia ingin mencoba membuat live-action Nausicaa berdurasi lebih panjang.