REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Berkeringat pada dasarnya merupakan bagian normal dari sistem pendinginan tubuh agar suhu tubuh tetap terjaga optimal. Dengan begitu, semua organ di dalam tubuh bisa bekerja secara efektif. Namun, keringat berlebih yang keluar di malam hari bisa menjadi pertanda beberapa kondisi dan masalah kesehatan.
Keringat yang keluar secara berlebihan di malam hari merupakan kondisi yang tidak normal. Namun, sebagian besar penyebab keringat berlebih di malam hari sebenarnya merupakan hal-hal yang tidak berbahaya. Sebagai contoh, suhu kamar yang terlalu panas atau penggunaan baju berlapis saat tidur.
Di sisi lain, keringat berlebih di malam hari atau saat tidur juga bisa menjadi pertanda adanya suatu kondisi atau masalah kesehatan. Berikut ini adalah enam kondisi dan masalah kesehatan yang bisa menjadi pemicu keringat berlebih saat tidur, seperti dilansir The Sun pada Rabu (18/10/23).
Menopause
Sekitar 80 persen perempuan yang memasuki masa menopause akan mengalami keluhan hot flash atau berkeringat di malam hari. Menurut Prof Siobhan Banks dari University of South Australia, keringat berlebih di malam hari bisa muncul karena dipicu oleh fluktuasi kadar estrogen.
Estrogen dikenal sebagai hormon yang bisa memberikan dampak terhadap hipotalamus. Hipotalamus merupakan bagian otak yang bertanggung jawab dalam meregulasi suhu tubuh.
Menopause Laki-Laki
Kadar testosteron yang rendah atau hipogonadisme pada laki-laki juga bisa memunculkan keluhan berkeringat di malam hari. Keluhan ini biasanya dialami oleh sekitar 80 persen laki-laki yang memiliki kondisi hipogonadisme. Hipogonadisme yang terjadi di usia dewasa dikenal pula dengan nama "menopause laki-laki".
HIV
Saat tubuh sedang melawan infeksi, suhu internal tubuh terkadang ikut meningkat. Peningkatan suhu internal tubuh inilah yang dapat memicu terjadinya keringat berlebih di malam hari, sebagai upaya untuk mendinginkan tubuh. Salah satu jenis infeksi yang bisa memicu kondisi ini adalah HIV. Akan tetapi, keringat berlebih di malam hari juga bisa muncul akibat infeksi minor seperti batuk pilek. Yang membedakan, keluhan keringat berlebih di malam hari pada kasus HIV biasanya disertai dengan keluhan lain seperti demam, diare, berat badan turun, kelenjar getah bening bengkak, serta sakit pada sendi.
Kanker
Pada kanker, khususnya kanker limfoma Hodgkin dan non Hodgkin, keluhan keringat berlebih di malam hari juga bisa muncul. Akan tetapi, keringat berlebih di malam hari jarang menjadi gejala tunggal dalam kasus kanker. Kemunculan keringat berlebih di malam hari biasanya disertai dengan beragam gejala kanker lain, seperti pembengkakan kelenjar getah bening dalam kasus kanker limfoma Hodgkin dan non Hodgkin.
Tekanan Darah Tinggi
Keringat berlebih di malam hari juga bisa menjadi pertanda hipertensi pada orang-orang yang mengidap masalah apnea tidur obstruktif. Apnea tidur merupakan kondisi tertutupnya jalan napas saat tidur secara berulang yang disertai dengan suara dengkuran keras.
Studi menemukan bahwa sepertiga penderita apnea tidur obstruktif mengalami keringat berlebih di malam hari. Meski tak diketahui penyebabnya, banyak ilmuwan berpendapat bahwa kemunculan keringat berlebih di malam hari ini berkaitan dengan kondisi hipertensi yang dimiliki oleh penderita apnea tidur.
Obat-Obatan
Jenis obat tertentu, seperti selective serotonin reuptake inhibitors (SSRIs), juga bisa menyebabkan terjadinya keringat berlebih di malam hari. SSRIs merupakan obat yang kerap digunakan untuk mengatasi depresi. Selain itu, SSRIs juga sering digunakan dalam terapi penggantian hormon bagi perempuan menopause. Obat ini bekerja pada otak yang bertanggung jawab dalam meregulasi suhu tubuh serta keluarnya keringat.
Efek keringat berlebih di malam hari juga tak hanya bisa dipicu oleh obat-obatan resep dokter. Narkoba yang disalahgunakan serta alkohol yang dikonsumsi secara berlebihan juga bisa meningkatkan kemungkinan terjadinya keringat berlebih di malam hari.