Rabu 18 Oct 2023 09:01 WIB

KAI Tanggung Biaya Pengobatan Penumpang KA Argo Semeru yang Dirawat Inap

Dua orang diperbolehkan menjalani rawat jalan.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Fernan Rahadi
Petugas menggunakan crane mengevakuasi lokomotif KA Argo Wilis di Stasiun Kali Menur, Sentolo, Kulonprogo, Yogyakarta, Selasa (17/10/2023). Usai mengevakuasi penumpang KA Argo Semeru dan KA Argo Wilis, petugas KAI bersama Ditjen Perkeretapian langsung mengevakuasi gerbong yang anjlok. Rencananya untuk mengevakuasi akan menggunakan beberapa crane, pada sore baru satu kereta crane yang berhasil mengevakuasi lokomotif KA Argo Wilis. Sementara malam mulai mengevakuasi gerbong KA Argo Semeru.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Petugas menggunakan crane mengevakuasi lokomotif KA Argo Wilis di Stasiun Kali Menur, Sentolo, Kulonprogo, Yogyakarta, Selasa (17/10/2023). Usai mengevakuasi penumpang KA Argo Semeru dan KA Argo Wilis, petugas KAI bersama Ditjen Perkeretapian langsung mengevakuasi gerbong yang anjlok. Rencananya untuk mengevakuasi akan menggunakan beberapa crane, pada sore baru satu kereta crane yang berhasil mengevakuasi lokomotif KA Argo Wilis. Sementara malam mulai mengevakuasi gerbong KA Argo Semeru.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Satu orang dikabarkan menjalani rawat inap di Rumah Sakit Queen Latifa Kulonprogo akibat peristiwa anjloknya KA Argo Semeru pada Selasa (17/10/2023). Manager Humas Daop 6 Yogyakarta, Krisbiyantoro, memastikan biaya pengobatan korban luka akan ditanggung PT KAI.

"Jadi korban yang terjadi diakibatkan oleh kereta api Argo Semeru ini kereta api akan memberikan kompensasi juga ya akan menanggung biaya pengobatan dan sebagainya karena dalam tiket juga sudah termasuk asuransi itu," kata Krisbiyantoro, Selasa (17/10/2023).

 

Awalnya, ada tiga korban luka yang dirujuk ke rumah sakit. Namun, yang dua orang diperbolehkan menjalani rawat jalan.

 

Sebelumnya, Koordinator PSC 119 Dinas Kesehatan Kulonprogo, Sigit Kuswanto mengatakan satu korban luka merupakan seorang perempuan (20 tahun) warga Ajibarang berinisial YPU. Korban mengalami trauma akibat benturan. 

 

"Lukanya hematoma post-trauma ada benjolan karena terbentur," ucapnya.

 

Petugas sempat melakukan tindakan awal berupa oksigenasi. Namun, upaya tersebut belum cukup berhasil mengurangi pusing yang dialaminya sehingga dirujuk ke RS untuk diobservasi.

 

Untuk dua korban luka lainnya, diperbolehkan rawat jalan. Satu orang suspect dislokasi di area tangan disebelah kanan. 

 

"Akan tetapi untuk data penunjang hasil rontgennya baik jadi tidak ada patah tulang dan dislokasi jadi diperbolehkan pulang," ungkapnya.

 

Sedangkan satu orang korban luka lainnya juga diperbolehkan meskipun sebelumnya diketahui yang bersangkutan mengalami hipertensi post-traumatic.

 

"Sudah dilakukan observasi di IGD dan meminta pulang atas permintaan sendiri. Tadi sudah kami konfirmasi ke pihak KAI untuk dilakukan evakuasi," kata Sigit.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement