Kamis 19 Oct 2023 19:22 WIB

Kasus Cacar Monyet Ditemukan di Jakarta, Dinkes DKI Ungkap Gejala Pasien

Satu kasus terbaru cacar monyet adalah warga Jakarta yang dilaporkan pada 14 Oktober.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Andri Saubani
Seorang dokter menunjukkan luka di tangan pasien yang disebabkan oleh cacar monyet di rumah sakit Arzobispo Loayza di Lima, Peru. Kasus cacar monyet juga ditemukan di Indonesia.
Foto: AP Photo/Martin Mejia
Seorang dokter menunjukkan luka di tangan pasien yang disebabkan oleh cacar monyet di rumah sakit Arzobispo Loayza di Lima, Peru. Kasus cacar monyet juga ditemukan di Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mengonfirmasi temuan dua kasus cacar monyet atau mpox di Indonesia. Satu kasus terakhir dilaporkan pada 14 Oktober 2023 yang merupakan warga DKI Jakarta.

Kepala Seksi Surveilans, Epidemiologi dan Imunisasi Dinkes DKI Jakarta Ngabila Salama mengatakan, pasien pria berusia 30 tahun di Jakarta saat ini masih dalam proses perawatan pada ruang isolasi di salah satu rumah sakit di Jakarta sejak kasusnya ditemukan pada Sabtu (14/10/2023). Menurutnya, pasien itu membutuhkan waktu pemulihan sekitar tiga pekan.

Baca Juga

"Butuh waktu 2-4 pekan, rata-rata 3 pekan untuk sembuh. Definisi sembuh jika semua luka sudah kering sempurna dan muncul kulit baru," kata Ngabila di Jakarta, Kamis (19/10/2023).

Ngabila yang juga Staf Teknis Komunikasi Transformasi Kesehatan Kemenkes itu mengatakan gejala khas mpox juga ditemukan pada pasien yaitu pembesaran kelenjar getah bening di lipat paha. "Pasien mengeluhkan demam, lenting isi air, dan koreng di beberapa bagian tubuh dimulai dari kemaluan dan menyebar ke seluruh tubuh," katanya.